Selamat datang di blog Aulia.

Scrolling Glitter Text GeneratorScrolling Glitter Text GeneratorScrolling Glitter Text GeneratorScrolling Glitter Text GeneratorScrolling Glitter Text GeneratorScrolling Glitter Text GeneratorScrolling Glitter Text GeneratorScrolling Glitter Text GeneratorScrolling Glitter Text GeneratorScrolling Glitter Text GeneratorScrolling Glitter Text GeneratorScrolling Glitter Text GeneratorScrolling Glitter Text GeneratorScrolling Glitter Text GeneratorScrolling Glitter Text GeneratorScrolling Glitter Text Generator

Senin, 28 Juli 2008

Filsafat Umum

Teori dan pemikiran Aristoteles

Aristoteles lahir di Stageira pada tahun 384 s. M dan meninggal dunia pada tahun 322 s. M, ia mencapai umur 63 tahun. Ayahnya bernama Machaon, adalah seorang dokter. Sedari kecil, Aristoteles mendapat asuhan dari ayahnya. Maka Aristoteles banyak mendapat pelajaran ilmu-ilmu alam terutama ilmu biologi dari ayahnya. Setelah ayahnya wafat, ia pergi ke Atena dan belajar pada Plato di Akademia, 20 tahun lamanya Aristoteles menjadi murid Plato. Dari Plato mendapatkan ilmu filosofi, yaitu tentang Idea. Maka ilmu alam yang dimiliki Aristoteles mempengaruhi pandangan ilmiah dan pandangan filosofinya. Ia mengakui hakikat segala sesuatu bukan pada keadaan bendanya, tapi pada pengertian adanya. Idea itu tidak terlepas dari sesuatu yang nyata.
Pemikiran Aristoteles lebih realis dari pemikiran Plato yang selalu didasarkan pada sesuatu yang abstrak. Aristoteles berfikir tentang segala sesuatu yang konkrit atau nyata. Lalu mengumpulkan fakta-fakta dan di susun menurut jenis atau sifatnya dalam suatu sisitim. Setelah itu dihubungkan satu dengan yang lainnya. Tetapi buku-buku yang dikarangnya hnaya membahas permasalahn itu satu-satu, termasuk permasalahan tentang etika dan negara.

Etika
 Etika Aristoteles hampir sama dengan Sokrates dan Plato, tujuannya yaitu untuk mencapai kebahagiaan dalam kehidupan, menuju kepada kebaikan yang dicapai oleh manusia sesuai dengan jenis laki-laki atau perempuan, dearjat, kedudukan maupun pekerjaannya. Mencapai kebaikan untuk kebahagiaan.
Untuk mencapai kebahagiaan haruslah memiliki budi pikiran dan budi pekerti yang baik, maka etikalah yang mendidik manusia untuk memiliki sikap atau perbuatan yang pantas. Budi pikiran pada manusia yaitu, kebijaksanaan, kecerdasan, dan pendapat yang sehat. Menurut Aristoteles, sikap yang baik harus berada diantara sikap yang buruk, yaitu sikap berani antara pengecut dan nekat, suka memberi antara kikir dan boros, rendah hati antara berjiwa lembut dan sombong, dan hati terbuka antara pendiam dan banyak bicara. Maka manusia perlu memiliki budi yang baik agar bisa menguasai diri. Menurut Aristoteles, keadilan dan persahabatan adalah budi yang menjadi dasar hidup bersama dalam keluarga dan negara.

Negara
 Menurut Aristoteles, etika baru akan sempurna dilakukan di dalam Negara, karena jika dilakukan sendiri-sendiri tidak akan terlakasana dengan baik, karena manusia adalah makhluk sosial. Hubungan manusia dengan Negara adalah sbagian untuk seluruh. Negara bertujuan untuk mencapai keselamatan bagi penduduknya. Kewajiban Negara yaitu mendidik rakyat untuk berpendirian tetap, berbudi baik dan berusaha dengan sebaik-baiknya. Aristoteles berpendapat, ada tiga macam bentuk tata Negara.

1.Monarki atau basileia
2.Aristokrasi, yaitu pemerintahan oleh orang-orang yang sedikit jumlahnya.
3.Politeia atau menurut etika Aristoteles disebut “timokrasi” yaitu pemerintahan berdasarkan kekuasaan seluruh rakyat, yang sekarang disebut “demokrasi”

Menurut Aristoteles, demokrasi lebih rendah dari aristokrasi, karena rakyat mudah ditipu, maka hak memilih lebih baik dibatasi hanya untuk orang-orang yang pandai saja. Yang lebih baik yaitu gabungan antara aristokrasi dan demokrasi.


Filasafat Skolastik

Kata skolastik berasal dari kata school yaitu sekolah (pendidikan). Sejak gereja (agama keristen) berkuasa, peranan filsafat sangat kecil. Pada saat itu, pendidikan diserahkan pada tokoh-tokoh gereja yang dikenal dengan “The Scholstics”, maka masa ini disebut denagn masa skolastik. Para fillsuf aliran skolastik menerima doktrin gereja sebagai pandangan filosofisnya, dengan memberikan pembenaran apa yang diterima dari gereja secara rasional.
Masa skolastik terbagi menjadi tiga periode :
1. Periode skolastik awal (800-1200)
Tokoh Filsuf skolastik awal yaitu :
 Peter Abaelardus (1079-1180), berpendapat bahwa akal dapat menundukkan kekuatan iman. Iman harus lebiih dulu dari pada akal. Apa yang telah disetujui atau diterima oleh akal. Apa yang telah disetujui atau diterima oleh akal harus diterima.

2. Periode skolastik puncak (1203-1280)
Masa skolastik merupakan masa kejayaan skolastik, masa ini juga disebut juga masa berbunga, tokohnya yaitu :

 Albertus Magnus (1203-1280), ia adalah guru Thomas Aquinas, ia mengajarkan filsafat Aristoteles. Dalam pandangan – pandangan filsafat Aristoteles disamakan dengan ajaran keristen, maka filsafat Aristoteles tidak berbahaya untuk iman kaum keristen, mereka sengaja menghilangkan unsur-unsur dari Ibnu Rusyd dengan menerjemahkan langsung kebahasaan latinnya.

 Thomas Aquinas (1225-1274), lahir di Roccasecca Italia. Ayahnya ialah pangeran Landruf dan Aquino, orangtuanya adalah orang keristen katolik yang saleh. Thomas dikirim belajar ke Universitas Paris, ia belajar selama tiga tahun (1245-1248). Disini ia berkenalan dengan Albertus Magnus. Thomas Aquinas telah menerima pemikiran Aristoteles sebagai otorotas tertinggi tentang pemikiran yang logis dari Albertus Magnus. Menurut pendapatnya, semua kebenaran berasal dari Tuhan. Kebenaran diungkapkan dengan jalan yang berbeda, sedangkan Iman berjalan diluar jangkauan pemikiran. Thomas Aquianas berhasil membuktikan bahwa ajaran Aristoteles sangat mepengaruhi seluruh perkembangan skolastik, dengan menerbitkan sebuah buku “Summa Theologiae”.

3. Periode skolastik akhir (1300-1450)
Skolastik akhir ditandai dengan rasa jemu terhadap filsafat sebagai dasar dari pemikiran, sehingga terjadi stagnasi, tokohnya yaitu:

• William Ockham (1285-1349), William Ockham adalah seorang pastur Ordo Fransiskus berkebangsaan Inggris dan seorang filsuf dari Ockham desa kecil, di surrey. Menurut pendapatnya, pikiran manusia hanya dapat mengatakan barang-barang atau kejadian-kejadian individual. Konsep-konsep atau kesimpulan – kesimpulan umum tentang alam hanya merupakan abstraksi buatan tanpa kenyataan. Pemikiran yan demikian dapat dilalui hanya melalui intuisi bukan melalui logika. Ia membantah anggapan skolastik bahwa logika dapat membuktikan doktrin teologis.

• Nicolas Cusasus (1401-1464), Nicolas berpendapat, ada dua cara untuk mengenal filsafat lewat indera, yaitu akal dan intuisi. Dengan akal kita akan mendapatkan bentuk-bentuk pengertian yang abstrak berdasarkan pada sajian atau tangkapan indera. Dengan intuisi inilah diharapkan akan sampai pada kenyataan, yaitu suatu tempat dimana segala sesuatu bentuknya menjadi larut, yaitu Tuhan.
Pemikiran Nicolaus ini sebagai upaya mempersatukan seluruh pemikiran abad pertengahan, yang dibuat ke suatu sintesis yang lebih luas. Sintesis ini tersirat suatu pemikiran para humanis.


Zaman Renaissance
Zaman renaissance muncul setelah abad pertengahan terakhir pada abad ke-15. secara etimologi Renaissance berasal dari bahasa Latin yaitu kata -re berarti kembali dan naitre berarti lahir. Maka kata Renaissance dapat diartikan sebagai masa peralihan antara abad pertengahan ke abad modern yang ditandai dengan lahirnya berbagai kreasi baru yang diilhami oleh kebudayaan Eropa Klasik (Yunani dan Romawi) yang lebih bersifat duniawi.
Menurut pendapat para ahli sejarah, Renaissance awalnya dimulai di Italia. Hal ini disebabkan narena setelah runtuhnya Romawi Barat tahun 476M, Italia mengalami kemunduran, kota-kota pelabuhan menjadi sepi. Selama abad 8-11 perdagangan di laut Tengah dikuasai oleh pedagang muslim. Renaissance berkembang akibat pengaruh dari kaum borjuis juga karena peranan golongan Humanisme. Golongan Humanisme adalah sekelompok orang yang mengabdikan hidupnya untuk mempelajari dan mendalami buku-buku karya Pusataka Klasik antara lain buah pikiran Sokrates, Plato dan para filsuf Yunani yang lain. Kaum Humanis terdiri dari sastrawan, seniman, ahli agama/teologi. guru kaum borjuis, orator (ahli pidato) dan sebagainya.
Tokoh-tokohnya dari Italia yaitu :
 Leonardo da Vinci (15 April1452-2 Mei 1519)
Leonardo Lahir di kota Vinci, propinsi Firenze, Italia. Ayahnya bernama Ser Piero Da Vinci dan Ibunya bernama Caterina. Leonardo adalah seorang arsitek, musisi, pencipta, pematung, dan pelukis Renaisans Italia. Ia digambarkan sebagai arketipe "manusia Renaisans" dan sebagai jenius universal. Pada usia muda, beliau sudah belajar malukis pada Andre del Verrocchio dan mulai melukis di Firenze.
Dalam hidupnya Leonardo sangat tertarik pada ilmu pengetahuan. Ia mulai mempelajari burung terbang dan mulai merancang mesin terbang. Pemikirannya itu terdapat dalam buku catatannya sebanyak 7.000 halaman. Di dalam buku itu juga terdapat sketsa tentang studi tubuh manusia. Pada zaman itu, anatomi tubuh manusia tak lebih dari sekedar kira-kira, karena siapapun dilarang keras membedah jenazah. Dengan kenekatannya mencuri kesempatan membedah tubuh orang mati, dan di kemudian hari tindakannya ini memberikan kontribusi yang sangat besar bagi dunia kedokteran.
Mahakaryanya yaitu jamuan terakhir (The Last Supper) pada tahun 1495-1497 dilukis pada dinding biara Santa Maria di Milan. Lukisan terkenal lainnya adalah Monalisa yang kini terdapat dimusium Louvre Paris.

 Michelangelo Buanorroti (6 Maret 1475-18 Februari 1519)
Michaelangelo adalah seorang pelukis, pemahat, pujangga dan arsitek zaman Renaissance, ia terkenal dengan sumbangannya studi anatomi di dalam Seni rupa. Karyanya yang terbaik adalah patung David, Pieta dan, Fresko di langit-langit Sistine’s Chapel. Patung Pieta adalah sebuah patung marmer yang terletak di Basilika Santo Petrus di Roma, Italia. Patung itu menggambarkan tubuh Yesus di pelukan ibunya yaitu Maria, setelah penyaliban Yesus.

Tokoh dari Belanda, yaitu :
 Niccolo Machiavelli (3 Mei 1469-21 Juni 1527)
Machiavelli lahir tahun 1469 di Florence, Italia. Ayahnya, seorang ahli hukum, tergolong anggota famili terkemuka, tetapi tidak begitu berada. Selama masa hidup Machiavelli berada pada saat puncak-puncaknya Renaissance Italia. Machiavelli adalah seorang diplomat dan politikus Italia dan juga seorang filsuf. Pada umur 29 tahun, Machiavelli memperoleh kedudukan tinggi di pemerintahan sipil Florence. Selama empat belas tahun sesudah itu dia mengabdi kepada Republik Florentine dan terlibat dalam pelbagai missi diplomatik atas namanya, melakukan perjalanan ke Perancis, Jerman,.
Tahun 1512, Republik Florentine digulingkan dan penguasa Medici kembali memegang kekuasaan, Machiavelli dipecat dari posisinya, dan di tahun berikutnya dia ditahan atas tuduhan terlibat dalam komplotan melawan penguasa Medici. Dia disiksa tetapi tetap bertahan menyatakan tidak bersalah dan akhirnya dibebaskan pada tahun itu juga. Sesudah itu dia pensiun dan berdiam di sebuah perkebunan kecil di San Casciano tidak jauh dari Florence.
Selama empat belas tahun sesudah itu, dia menulis beberapa buku, dua diantaranya yang paling masyhur adalah The Prince, (Sang Pangeran) ditulis tahun 1513, dan The Discourses upon the First Ten Books of Titus Livius (Pembicaraan terhadap sepuluh buku pertama Titus Livius). Diantara karya-karya lainnya adalah The art of war (seni berperang), A History of Florence (sejarah Florence) dan La Mandragola (suatu drama yang bagus, kadang-kadang masih dipanggungkan orang). Tetapi, karya pokoknya yang terkenal adalah The Prince (Sang Pangeran), mungkin yang paling brilian yang pernah ditulisnya dan memang paling mudah dibaca dari semua tulisan filosofis. Mchiavelli menikah dan punya enam anak. Dia meninggal dunia tahun 1527 pada umur 58.

Senin, 21 Juli 2008

Filsafat Umum

Lima Filsuf Yunani

  1. Heraklitos

Heraklitos hidup pada 540-475 SM, merupakan filsuf Yunani terbesar sebelum Socrates. Heraklitos berpendapat, yang abadi adalah perubahan itu ssendiri. Hakekat kebenaran adalah perubahan. Yang abadi adalah perubahan itu sendiri dan realita di alam selalu berubah, tidak ada yang tetap (api sebagai simbol perubahan di alam).

Pemikirannya :

Heraklitos berfikir bagaimana memahami proses atau jalan kehidupan secara benar , Heraklitos mengatakan ‘Segala sesuatu berubah, kecuali perubahan itu sendiri'. Pemikiran Herklitos 25 abad yang lalu telah mengalami mite-mite dan menjadi azas pemikiran modern yang melihat perubahan sebagai realitas, yang harus diantisipasi dengan cara-cara terbaik agar manusia survive dan unggul dalam proses perubahan itu, dan akhirnya manusia sendirilah yang menjadi sumber perubahan. Sumber energi itulah perubahan itulah disebut logos, yang diartikan sebagai akal pikiran dan hukum semesta yang menguasai sesuatu.

  1. Socrates

Socrates merupakan filsuf Yunani, yang hidup pada 470 SM-399 SM. Socrates adalah filsuf dari dari Athena, Yunani dan merupakan salah satu figur tradisi filosofis Barat yang paling penting. Socrates lahir di Athena, dan merupakan generasi pertama dari tiga ahli filsafat besar dari Yunani, yaitu Socrates, Plato dan Aristoteles. Socrates adalah yang mengajar Plato, dan Plato pada gilirannya juga mengajar Aristoteles.

Socrates diperkirakan berprofesi sebagai seorang ahli bangunan (stone mason) untuk mencukupi hidupnya. Penampilan fisiknya pendek dan tidak tampan, akan tetapi karena pesona, karakter dan kepandaiannya ia dapat membuat para aristokrat muda Athena saat itu untuk membentuk kelompok yang belajar kepadanya.

Pemikirannya :


Pemikirannya Socrates adalah tentang etika atau filsafat moral dan juga filsafat secara umum. Salah satu catatan Plato yang terkenal adalah Dialogue, yang isinya berupa percakapan antara dua orang pria tentang berbagai topik filsafat. Socrates percaya bahwa manusia ada untuk suatu tujuan, dan bahwa salah dan benar memainkan peranan yang penting dalam mendefinisikan hubungan seseorang dengan lingkungan dan sesamanya.

Socrates percaya bahwa pemerintahan yang ideal harus melibatkan orang-orang yang bijak, yang dipersiapkan dengan baik, dan mengatur kebaikan-kebaikan untuk masyarakat. Ia juga dikenang karena menjelaskan gagasan sistematis bagi pembelajaran mengenai keseimbangan alami lingkungan, yang kemudian akan mengarah pada perkembangan metode ilmu pengetahuan.

  1. Plato

Plato merupakan filsuf Yunani, yang lahir pada tahun 427 SM. Ia berasal dari keluarga kelas bangsawan Athena. Ia lahir ditengah-tengah bergolaknya perang Peloponesian. Ia mengagumi Sokrates, seorang filsuf yang dihukum mati karena idealisme yang dipegangnya.

Dalam kehidupannya, Plato selalu rajin menulis, hampir seluruh tulisan Plato adalah berupa dialog. Ia memakai Sokrates dalam mengemukakan pandangan-pandangannya.

Pemikirannya :

Pemikiran Plato mendeskripsikan tentang hidup yang baik. Sebelumnya, dapat kita pahami bagaimana Plato mendefinisikan apa itu realitas? Pemikiran ini tertuang dalam ajarannya tentang idea-idea. Perumpamaan yang coba digambarkan Plato adalah mempergunakan “ceritera tentang gua”. Dengan perumpamaan itu, Plato berusaha memperlihatkan bahwa kebenaran umum masih jauh dari kenyataan sebenarnya. Hal inilah yang merangsang kita untuk berfikir kembali bahwa manusia harus bebas dari belenggu-belenggu yang menyertainya. Plato berpendapat bahwa realitas yang sebenarnya bukanlah pengalaman inderawi belaka (melihat, mendengar, merasakan, mencium, menggigil, dll). Melainkan, realitas inderawi hanyalah cerminan dari realitas materi. Maka, realitas itu bersifat rohani dan ia menyebutnya sebagai Idea.

  1. Phytagoras

Phytagoras merupakan filsuf Yunani, yang hidup pada 582 SM- 496 SM. Pythagoras dan murid-muridnya percaya bahwa segala sesuatu di dunia ini berhubungan dengan matematika, dan merasa bahwa segalanya dapat diprediksikan dan diukur dalam siklus beritme. Ia percaya keindahan matematika disebabkan segala fenomena alam dapat dinyatakan dalam bilangan-bilangan atau perbandingan bilangan.

Pemikirannya :

Pemikirannya phytagoras ialah bilangan, Dikenal sebagai "Bapak Bilangan", dia memberikan sumbangan yang penting terhadap filsafat dan ajaran keagamaan pada akhir abad ke-6 SM. Kehidupan dan ajarannya tidak begitu jelas akibat banyaknya legenda dan kisah-kisah buatan mengenai dirinya. Salah satu peninggalan Phytagoras yang terkenal adalah teorema Pythagoras, yang menyatakan bahwa kuadrat hipotenusa dari suatu segitiga siku-siku adalah sama dengan jumlah kuadrat dari kaki-kakinya (sisi-sisi siku-sikunya). Walaupun fakta di dalam teorema ini telah banyak diketahui sebelum lahirnya Pythagoras, namun teorema ini dikreditkan kepada Pythagoras karena ia lah yang pertama membuktikan pengamatan ini secara matematis.

  1. Aristoteles

Aristoteles merupakan filsuf Yunani, murid dari Plato dan guru dari Alexander yang Agung. Bersama dengan Socrates dan Plato, ia dianggap menjadi seorang di antara tiga orang filsuf yang paling berpengaruh di pemikiran Barat.

Aristoteles lahir di Stagira, kota di wilayah Chalcidice, Thracia, Yunani (dahulunya termasuk wilayah Makedonia tengah) tahun 384 SM. Ayahnya adalah tabib pribadi Raja Amyntas dari Makedonia. Pada usia 17 tahun, Aristoteles bergabung menjadi murid Plato. Belakangan ia meningkat menjadi guru di Akademi Plato di Athena selama 20 tahun. Aristoteles meninggalkan akademi tersebut setelah Plato meninggal, dan menjadi guru bagi Alexander dari Makedonia. Saat Alexander berkuasa di tahun 336 SM, ia kembali ke Athena. Dengan dukungan dan bantuan dari Alexander, ia kemudian mendirikan akademinya sendiri yang diberi nama Lyceum, yang dipimpinnya sampai tahun 323 SM.

Pemikirannya :

Pemikirannya yaitu tentang logika, juga metafisika, fisika, etika, politik, kedokteran dan ilmu alam.

Di bidang ilmu alam, ia merupakan orang pertama yang mengumpulkan dan mengklasifikasikan spesies-spesies biologi secara sistematis. Karyanya ini menggambarkan kecenderungannya akan analisa kritis, dan pencarian terhadap hukum alam dan keseimbangan pada alam.

Logika Aristoteles adalah suatu sistem berpikir deduktif (deductive reasoning), yang bahkan sampai saat ini masih dianggap sebagai dasar dari setiap pelajaran tentang logika formal. Meskipun demikian, dalam penelitian ilmiahnya ia menyadari pula pentingnya observasi, eksperimen dan berpikir induktif (inductive thinking).

Di bidang politik, Aristoteles percaya bahwa bentuk politik yang ideal adalah gabungan dari bentuk demokrasi dan monarki.

Karena luasnya lingkup karya-karya dari Aristoteles, maka dapatlah ia dianggap berkontribusi dengan skala ensiklopedis, dimana kontribusinya melingkupi bidang-bidang yang sangat beragam sekali seperti fisika, astronomi, biologi, psikologi, metafisika (misalnya studi tentang prisip-prinsip awal mula dan ide-ide dasar tentang alam), logika formal, etika, politik, dan bahkan teori retorika dan puisi.

Kamis, 17 Juli 2008

Filsafat Umum

Makna dari Filsafat

Awal timbulnya filsafat yaitu dari ketakjuban orang Yunani terhadap alam semesta ini. Maka timbullah pertanyaan-pertanyaan dari sikap heran akan alam semesta, bila berfikir untuk menemukan jawaban itu maka akan dipertanyakan lagi dan lagi, karena masih banyak keraguan yang ada pada jawaban tersebut, pemikiran secara mendalam itulah yang disebut berfilsafat. Filsafat berasal dari bahasa Yunani, yaitu philosophia dan philosophos. Philosophia berasal dari kata philos dan sophia, sedangkan philosophos berasal dari kata philos dan sophos.

a. Pengertian Philos,shopos, philein, dan sophia.

· Poedjawijatna mengatakan, dalam bahsa Yunani, kata Philosophia merupakan kata majemuk dari kata philos dan sophia. Philos arinya cinta, dalam makna luasnya berusaha mencapai yang diinginkan. Sophia artinya kebjaikan atau pandai, dalam makna luasnya mecapai kepandaian. Jadi philosophia memiliki makna cinta kebajikan
· M. Rasjidi dan Harifudin Cawidu mengatakan, filsafat berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata philosophia yang asal katanya philo atu philein yang memiliki makna pengetahuan, kebijaksanaan (hukum atau wisdom). Jadi philosophia memiliki arti kebijaksanaan.
· Harun Nasution mengatakan, kata fisafat bukan berasal dari struktur kata philos dan sophia, philos dan sophos atau philosophein. Tetapi berasal dari bahasa Yunani yang berasal dari kata philein yang berarti cinta dan shopos yang berarti wisdom.
· Ali Mudhafir mengatakan, Kata filsafat berasal dari bahsa Arab, philosophy berasal dari basa Inggris, philosophies berasal dari bahas Jerman, Belanda, dan Perancis. Tapi semua itu berasal dari bahasa Yunani yaitu kata philosophia yaitu dari kata philein, philos, sophos, dan sophia. Philein berarti mencintai, philos berarti teman, sophos berarti bijaksana dan sophia bertarti kebijaksanaan. Jadi istilah filsafat memiliki dua pengertian, yang berbeda. Pertama dari asal kata philein dan sophos dengan arti mencintai hal-hal yang bersifat bijaksana (filsafat sebagai kata sifat). Kedua dari kata philos dan sophia dengan arti teman kebijaksanaan (filsafat sebagai kata benda).

b. Fungsi belajar filsafat sebagai akademisi.

Filsafat memiliki tujuan, yaitu menjawab permasalahan-permasalahan yang ada di alam semesta ini, juga “apa” yang menjadi tujuan hidup manusia melalui pemikiran yang mendalam. Pemikiran-pemikiran secara fisafati sangat dibutuhkan oleh kita sebagai mahasiswa, karena jika memecahkan suatu masalah harus melalui pemikiran yang mendalam, berisikan sumber-sumber yang jelas dan bersikap kritis, tetapi mampu mempertanggung jawabkannya. Maka segala keputusan dari pengalaman-penglaman yang kita ambil tidak akan sia-sia, sudah di fikirkan masak-masak baik buruknya dan konsekuensi yang harus kita ambil.

Selasa, 15 Juli 2008

Filsafat Umum

Teori Sigmund Freud dan Abraham Maslow.

Filsafat adalah suatu usaha untuk memahami makna dan nilai dalam duniawi dengan berfikir. Proses dari “manusia” ke “manusia seutuhnya” yaitu manusia yang menggunakan akal fikirnya untuk mencari jawaban permasalahan hidupnya, karena keingintahuan manusia yang begitu besar itulah yang menyebabkan filsafat itu ada. Filsafat dan Psikologi itu berkaitan karena psikologi berasal dari filsafat . Dapat dicontohkan pada tokoh psikologi yaitu Sigmund Freud dan Abraham Maslow.

a. Sigmund Freud

Sigmund Freud adalah tokoh psikologi yang produktif, karena tidak hanya ahli pada bidang psikologi tetapi juga dalam bidang kedokteran dan seni. Dalam tulisannya “Studies in Histeria” menandai berdirinya aliran psikoanalisa yang berisi ide-ide dan diskusi tentang tekhnik terapi, Freud juga menjalankan praktek sebagai ahli syaraf.

Pemikiran Freud yaitu “mind” (aspek kesadaran) dibagi menjadi tiga, yaitu :

  1. Consciousness : bagian yang memiliki kontak langsung dengan realitas.
  2. Preconsciousness : berperan sebagai jembatan antara consciousness dan unconsciousness yang berisi ingatan atau ide yang dapat di ingat kembali kapan saja.
  3. Unconsciousness : aspek kesadaran yang paling dominan dan yang paling penting dalam menentukan perilaku manusia.

Freud mengembangkan struktur mind dengan mengembangkan “mind apparatus” yang dikenal dengan struktur kepribadian Freud, dan konstruksinya yang terpenting yaitu id, ego dan super ego.

§ Id : yaitu struktur kepribadian yang paling mendasar, dan bekerja menurut kesenangan dengan tidak disadari yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dengan segera.

§ Ego : yaitu struktur kepribadian yang berkembang dari Id, mengontrol kesadaran dan mengambil keputusa oleh perilaku manusia.

§ Super ego : yaitu struktur kepribadian yang merefleksikan dan menyadarkan individu atas tuntutan moral. Struktur ini berkembang dari ego ketika manusia mengerti nilai baik dan buruk juga moral.

Dari penjelasan di atas, sangat jelas adanya kaitan psikologi dengan filsafat, karena Sigmund Freud berfikir dengan cara berfilsafat. Dapat dilihat dalam pemikirannya, yaitu mind dan konstruksinya Id, Ego,dan Super ego. Id dan Ego dimiliki oleh hewan, karena Id memiliki tujuan untuk meenuhi kepuasa dengan segera, tidak difikirkan dahulu. Sedangkan Ego yang mengontrolnya hanya dengan perasan yang dimiliki. Super ego dimiliki oleh manusia, karena paham terhadap nilai-nilai social dan sadr akan tuntutan moral. Super egolah yang membawa “manusia” kearah “manusia yang seutuhnya, nilai-nilai sosial yang digunakan melalui akalnya berusaha untuk merubah dirinya menjadi lebih baik.

b. Abraham Maslow

Abraham Maslow adalah seorang psikolog, ia mengemukakan teori hirarki kebutuhan dari keingintahuannya akan kebutuhan manusia. Dari cara berfikir filsafatnya, Maslow beranggapan bahwa kunci dari segalanya aktifitas manusia adalah keinginannya untukl memuaskan kebutuhan yang muncul. Teori Hirarki disusun menjadi lima jenis kebutuhan, yaitu :

  1. kebutuhan fisiologis(physiological needs) : yaitu kebutuhanyang paling mendasar seperti, oksigen, air, makan, tidur, buang hajat, dan seks.
  2. Kebutuhan adalah rasa amn dan kepastian (safety and security needs) : yaitu bentuk mencari tempat perlindungan seperti membangun prifacy individual, jaminan financial melalui asuransi dana pensiun dan lain sebagainya.
  3. kebutuhan akan cinta dan hubungan antar manusia (love and belonging needs) : yaitu kebutuhan yang menginginkan persahabatan dan lebih bersifat pribadi, seperti mencari kekasih atau memiliki anak.
  4. kebutuhan akan pengharagaan dan pengakuan (estem needs) : Maslow membagi level ini menjadi dua tipe, yaitu tipe bahwah dan tipe atas. Tipe bawah meliputi kebutuhan akan penghargaan dari orang lain, status, perhatian, reputasi, kebanggan diri dan kemasyuran. Sedangkan tipe atas terdiri dari pengharggan diri sendiri, kebebasan, kecakapan, keterampilan, dan kemampuan khusus (spesialisasi)
  5. aktualisasi diri (self actualization needs) : yaitu untuk mendapat gambaran jelas terhadap pribadi yang beraktualisasi diri. Indikasi-indikasi karakteristik pribadi-pribadi yang telah beraktualisasi menurut Maslow, yaitu :

· Memusatkan diri pada realitas (reality centered)

· Memusatkan diri pada masalah (problem contered)

· Spontanitas

· Otonomi pribadi

· Penerimaan terhadap diri dan orang lain

· Rasa humor yang tidak agresif

· Kerendahan hati dan menghargai orang lain

· Apresiasi yang segar

· Memiliki pengalaman spiritual

Seperti penjelasan di atas menurut saya manusia itu seperti yang Maslow sebutkan, yaitu memiliki jenis-jenis yang tersusun

1. Kebutuhan fisiologis, yaitu kebutuhan mendasar dari fisiologis manusia. Contoh : makan, merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi, jika perut yang lapar tidak segera diisi maka manusia cendrung melepaskan kebutuhan lain yaitu kebutuhan rasa aman ketika ia mencuri untuk memenuhi kebutuhan fisologisnya.

2. Kebutuhan rasa aman dan kepastian, setelah kebutuhan fisiologisnya terpenuhi mencari kebutuhan ini, perlindungan untuk dirinya agar ia bertahan hidup seperti, asuransi dan pensiun.

3. Kebutuhan akan cinta dan rasa memiliki, setelah kebutuhan kedua terpenuhi maka menginginkan cinta dari persahabatan, kekasih atau anak maupun orang tua. Karena berkasih sayang merupakan kenyamanan dalam hidup.

4. Penghargan dan pengakuan, dibagi menjadi dua tipe yaitu tipe bawah dan tipe atas. Tipe bawah adalah penghargaan dari orang lain, kebanggaan diri sendiri dan orang lain. Itu juga kebutuhan manusia untuk memuaskan batinnya. Tipe atas kebalikan dari tipe bawah yaitu menemukan kebanggan diri dari diri sendiri, tidak memerlukan pujian orang lain, maka kita akan tetap percaya diri walaupun orang lain memandang rendah.

5. Kebutuhan aktualisasi diri, dapat dilihat dari karakteristik pribadi. Jika dari sembilan karakter yang disebutkan oleh Maslow tidak dapat dipenuhi semuanya jangan terlalu dikhawatirkan karena menjadi diri sendiri lebih baik.

Senin, 26 Mei 2008

Aliran-aliran filsafat dalam pendidikan Longstreet and Shane

Essentialism

Dalam bahasa Indonesia Esentialisme, adalah pendidikan yang di dasarkan kepada nilai-nilai kebudayaan yang telah ada sejak awal peradaban umat manusia. Esensialisme memandang bahwa pendidikan harus berpijak pada nilai-nilai yang memiliki kejelasan dan tahan lama yang memberikan kestabilan dan nilai-nilai terpilih yang mempunyai tata yang jelas.

Esensialisme muncul pada zaman Renaissance dengan ciri-ciri utama yang berbeda dengan progresivisme. Idealisme dan realisme adalah aliran filsafat yang membentuk corak esensialisme. Dua aliran ini bertemu sebagai pendukung esensialisme, akan tetapi tidak lebur menjadi satu dan tidak melepaskan sifatnya yang utama pada dirinya masing-masing.
Dengan demikian Renaissance adalah pangkal sejarah timbulnya konsep-konsep pikir yang disebut esensialisme, essentialism adalah konsep meletakkan sebagian ciri alam pikir modern.

Pandangan esensialisme dan Penerapannya di Bidang Pendidikan
1. Pandangan Essensialisme Mengenai Belajar
Idealisme, sebagai filsafat hidup, memulai tinjauannya mengenai pribadi individu dengan menitik beratkan pada aku. Menurut idealisme, bila seorang itu belajar pada taraf permulaan adalah memahami akunya sendiri, terus bergerak keluar untuk memahami dunia obyektif.

2. Pandangan Essensialisme Mengenai Kurikulum
Beberapa tokoh idealisme memandang bahwa kurikulum itu hendaklah berpangkal pada landasan idiil dan organisasi yang kuat. Herman Harrel Horne dalam bukunya mengatakan bahwa hendaknya kurikulum itu bersendikan alas fundamen tunggal, yaitu watak manusia yang ideal dan ciri-ciri masyarakat yang ideal.

SUMBER : pk.sps.upi.edu/artikel_hamid.html - 37k -

Perenialism

Dalam bahasa Indonesianya Perenialisme, suatu aliran dalam pendidikan yang lahir pada abad kedua puluh. Perenialisme berasal dari kata perennial yang berarti abadi, kekal atau selalu. Perenialisme lahir sebagai suatu reaksi terhadap pendidikan progresif. Perenialisme merupakan aliran filsafat yang susunannya mempunyai kesatuan, di mana susunannya itu merupakan hasil pikiran yang memberikan kemungkinan bagi seseorang untuk bersikap yang tegas dan lurus. Karena itulah perenialisme berpendapat bahwa mencari dan menemukan arah tujuan yang jelas merupakan tugas yang utama dari filsafat khususnya filsafat pendidikan. Perenialisme menentang pandangan progresivisme yang menekankan perubahan dan sesuatu yang baru. Perenialisme memandang pendidikan sebagai jalan kembali atau proses mengembalikan keadaan manusia sekarang seperti dalam kebudayaan ideal. Perenialisme mengemukakan adanya hubungan antara ilmu pengetahuan dengan filsafat.

SUMBER : blog.persimpangan.com/blog/2007/09/27/filafat-perenialisme/ - 81k –

Progresivism

Dalam Bahasa Indonesia Progresivisme adalah suatu gerakan dan perkumpulan yang didirikan pada tahun 1918. Aliran ini berpendapat bahwa pengetahuan yang benar pada masa kini mungkin tidak benar di masa mendatang. Pendidikan harus terpusat pada anak bukannya memfokuskan pada guru atau bidang muatan. Beberapa tokoh dalam aliran ini : George Axtelle, William O. Stanley, Ernest Bayley, Lawrence B. Thomas dan Frederick C. Neff.

Progravisme mempunyai konsep yang didasari oleh pengetahuan dan kepercayaan bahwa manusia itu mempunyai kemampuan-kemampuan yang wajar dan dapat menghadapi dan mengatasi maslah-masalah yang bersifat menekan atau mengancam adanya manusia itu sendiri (Barnadib, 1994:28).

SUMBER : id.wikipedia.org/wiki/Progresivisme


Konstruktivisme

Dalam Bahasa Indonesia Perenialisme, pendekatan Konstruktivisme dalam pendidikan adalah ‘teori konvergensi’ yang menyatakan bahwa pengetahuan manusia merupakan hasil interaksi dari faktor bawaan (nature) dan faktor pengasuhan (nurture). Pandangan Konstruktivisme tentang pendidikan sejalan dengan pandangan Ki Hadjar yang menekankan pentingnya siswa menyadari alasan dan tujuan ia belajar. Baginya perlu dihindari pendidikan yang hanya menghasilkan orang yang sekadar menurut dan melakukan perintah (dalam bahasa Jawa = dhawuh).


SUMBER : tamansiswa.org/index.php?option=com_content&task=view&id=23&Itemid=38 - 49k –

Rabu, 21 Mei 2008

Peran Psikologi Dalam Pendidikan

1. Karena Psikologi pendidikan memberikan perhatian terhadap bagaimana in put, proses dan out pendidikan dapat berjalan dengan tidak mengabaikan aspek perilaku dan kepribadian peserta didik. Dengan demikian, kajian psikologis dalam pengembangan kurikulum memperhatikan karakteristik yang dimiliki oleh setiap individu, baik ditinjau dari segi tingkat kecerdasan, kemampuan, sikap, motivasi, perasaaan serta karakterisktik-karakteristik individu lainnya. kajian psikologis terutama berkenaan dengan aspek-aspek: (1) kemampuan siswa melakukan sesuatu dalam berbagai konteks; (2) pengalaman belajar siswa; (3) hasil belajar (learning outcomes), dan (4) standarisasi kemampuan siswa

Kajian psikologi pendidikan telah melahirkan berbagai teori yang mendasari sistem pembelajaran. Kita mengenal adanya sejumlah teori dalam pembelajaran, seperti : teori classical conditioning, connectionism, operant conditioning, gestalt, teori daya, teori kognitif dan teori-teori pembelajaran lainnya. Terlepas dari kontroversi yang menyertai kelemahan dari masing masing teori tersebut, pada kenyataannya teori-teori tersebut telah memberikan sumbangan yang signifikan dalam proses pembelajaran.


2. Motivasi yaitu : suatu tenaga atau faktor yang terdapat di dalam diri manusia, yang menimbulkan, menggerakan dan mengorganisasikan tingkah lakunya.

Perasaan yaitu : rasa-rasa yang terletak di hati nurani insan.Perasaan-perasaan itu seperti rasa kasih, rasa cinta, rasa benci, rasa jijik, rasa simpati, rasa marah, rasa dendam, rasa rindu, rasa malu, rasa megah, rasa sombong, rasa takut, rasa serba salah, rasa kecewa, dll.

Ingatan merupakan : proses kebolehan manusia untuk menerima maklumat, memproses dan menyimpanya dalam otak, kemudian mengeluarkannya ketika perlu.


Fantasi yaitu : yang berhubungan dengan khayalan atau dengan sesuatu yang tidak benar-benar ada dan hanya ada dalam benak atau pikiran saja. Kata lain untuk fantasi adalah imajinasi.


Perhatian yaitu : sebuah hubungan mental antara kita dengan sebuah barang atau informasi yang memasuki kesadaran kita dan membuat kita memutuskan untuk bertindak akan sesuatu atau tidak.


Pengamatan yaitu : aktivitas yang dilakukan makhluk cerdas, dengan maksud merasakan dan kemudian memahami pengetahuan dari sebuah fenomena berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang sudah diketahui sebelumnya.


Tanggapan yaitu : bayangan atau kesan kenangan dari apa yang pernah kita amati atau kenali.Tanggapan dari segi bhentuknya dibagi dua yaitu Tanggapan kenangan da tanggapan khayal. Tanggapan kenangan adalah sekedar reproduksi daripada pengamatan-pengamatan dimasa lampau. Tanggapan khayal adalah solah-olah hasil baru tetapi dibentuk dengan mengguanakan kesan atau pengalaman lama.


3. a. William James (1842-1910), mungkin adalah filsuf dan psikolog Amerika yang paling berpengaruh, dilahirkan di kota New York , tetapi menghabiskan masa kecilnya di Eropa. William James adalah seorang yang individualis. Didalam bukunya Talks to Teacher tidak terdapat pernyataan mengenai pendidikan sebagai fungsi sisal. Baginya pendidikan lebih cenderung kepada “ organisasi yang ketertarikan mendalam terhadap tingkah laku dan ketertarikan akan kebiasaan dalam tingkah laku dan aksi yang menempatkan individual pada linkungannya”. Teori perkembangan diartikannya sebagai susunan dasar dari pengalaman mental untuk bertahan hidup. Pemikirannya ini dipengaruhi oleh insting dan pengalamannya mempelajari psikologi hewan dan doktrin teori evolusi biologi.

Singkatnya, James menegaskan, dasar dari semua pendidikan adalah mengumpulkan semua insting asli yang dikenal oleh anak-anak, dan tujuan pendidikan adalah organisasi pengenalan kebiasaan seagai bagian dari diri untuk menjadikan pribadi yang lebih baik.


“Hal yang paling utama, disemua tingkat pendidikan, adalah untuk membuat ketakutan kita menjadi sekutu bukan menjadi lawan. Untuk menemukan dan mengenali kebutuhan kita dan memenuhi kebutuhan dalam hidup. Untuk itu kita harus terbiasa, secepat mungkin, semampu kita, dan menjaga diri dari jalan yang memberi kerugian kepada kita, seperti kita menjaga diri dari penyakit. Semakin banyak dari hal itu didalam kehidupan sehari-hari yang dapat kita lakukan dengan terbiasa, semakin banyak kemampuan pemikiran kita yang dapat digunakan untuk hal yang penting lainnya.”

Dalam pembahasan mengenai metode susunan kebiasaan, James memberikan 4 atauran dasar:

1. Lengkapi dirimu dengan kekuatan dan ambillah keputusan seepat mungkin.
2. Tidakada pengecualian dalam kesempatan sampai kebiasaan baru telah tertanam dihidupmu.
3. Ambilah kesempatan yang paling pertama saat menambil tindakan.
4. Jagalah kebiasaan itu agar tetap ada dengan memberikan dorongan kecil setiap hari.

b. John Dewey memberi rujukan tentang pusat dalam pembelajaran anak dan berproses dalam pengalamannya. Garis besar pemikiran pendidikan yang selalu dikaitkan dengan Dewey dan telah banyak memberikan kontribusi terhadap konsep-konsep pendidikan perlu digarisbawahi di sini.

Menurut Garforth (1966) terdapat tiga pengaruh pemikiran Dewey dalam pendidikan yang dirasakan sangat kuat hingga saat ini.

Pertama, Dewey melahirkan konsepsi baru tentang kesosialan pendidikan, di sini dijelaskan bahwa pendidikan memiliki fungsi sosial yang dinyatakan oleh Plato dalam bukunya, Republic, dan selanjutnya oleh banyak penulis disebutkan sebagai teori pendidikan yang umum. Tetapi Dewey lebih dari itu, bahwa pendidikan adalah instrumen potensial tidak hanya sekedar untuk konservasi masyarakat, melainkan juga untuk pembaharuannya. Ini ternyata menjadi doktrin yang akhirnya diakui sebagai demokrasi,

Kedua, Dewey memberikan bentuk dan substansi baru terhadap konsep keberpusatan pada anak (child-centredness). Bahwa konsep pendidikan adalah berpusat pada anak, telah sejak lama dilontarkan, bahkan oleh Aristoteles. Namun, selama berabad-abad tenggelam dalam keformalitasan asumsi-asumsi psikologi klasik pada konsep klasik. Jika Rousseau, Pestalozzi, dan Froebel telah melakukan banyak untuk membebaskan anak dari duri miskonsepsi kewenangan, maka Dewey juga telah memberikan sumbangan yang sama terhadap dunia modern. Dalam hal ini Dewey mendasarkan konsep keberpusatan pada anak pada landasan-landasan filosofis, sehingga lebih kuat jika dibandingkan dengan para pendahulunya. Demikian pula, pada sebuah penelitiannya tentang anak, menjadi lebih menyakinkan dengan dukungan pendekatan keilmuan dan tidak terkesan sentimental.

Ketiga, Proyek dan problem-solving yang mekar dari sentral konsep Dewey tentang Pengalaman telah diterima sebagai bagian dalam teknik pembelajaran di kelas. Meskipun bukan sebagai pencetus, namun Dewey membangunnya sebagai alat pembelajaran yang lebih sempurna dengan memberikan kerangka teoritik dan berbasis eksperimen.


c. Edward L. Thorndike dilahirkan di Williamsburg, Massachusetts tahun 1874. Universitas Wesleyen dan Universitas Harvad merupakan dua perguruan tinggi yang banyak mewarnai ide-ide psikologi Thorndike.

Menurut Thorndike praktek pendidikan harus dipelajari secara ilmiah dan praktek pendidikan harus dihubungkan dengan proses belajar. Mengajar bukanlah mengharapkan murid tahu apa yang diajarkan. Mengajar yang baik adalah : tahu tujuan pendidikan, tahu apa yang hendak diajarkan artinya tahu materi apa yang harus diberikan, respons yang akan diharapkan dan tahu kapan “hadiah” selayaknya diberikan kepada peserta didik. Ada beberap aturan yang dibuat Thorndike berhubungan dengan pengajaran :

  • Perhatikan situasi peserta didik

  • Perhatikan respons yang diharapkan dari situasi tersebut

  • Ciptakan hubungan respons tersebut dengan sengaja, jangan mengharapkan hubungan terjadi dengan sendirinya

  • Situasi-situasi yang sama jangan diindahkan sekiranya memutuskan hubungan tersebut.

  • Buat hubungan sedemikian rupa sehingga menghasilkan perbuatan nyata dari peserta didik

  • Bila hendak menciptakan hubungan tertentu jangan membuat hubungan-hubungan lain yang sejenis.

  • Ciptakan suasana belajar sedemikian rupa sehingga dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses pendidikan di sekolah menurut Thorndike yaitu :

  1. Sesuaikan dengan teorinya, dan sekolah harus mempunyai tujuan yang jelas.

  2. Tujuan pendidikan harus sesuai dengan kemampuan siswa, bahan pengajaran harus dibagi menurut unit-unit, sehingga guru bisa memanipulasi bermacam-macam situasi misalnya situasi menyenangkan, tidak menyenangkan dan sebagainya

  3. Proses belajar harus bertahap, dimulai dari yang sederhana hingga yang kompleks

  4. Motivasi tidak perlu ditimbulkan kecuali dalam hubungan menentukan “apa yang menyenangkan bagi siswa“, oleh karena tingkah laku ditentukan oleh “eksternal reward” dan bukan oleh “intrinsic motivation”.

  5. Tekanan pendidikan adalah perhatian pada pelaksanaan respons yang benar terhadap stimulus

  6. Respons yang salah harus segera diperbaiki agar tidak diulang kembali, ujian harus dilaksanakan secara teratur dan merupakan umpan balik bagi guru apakah proses belajar telah sesuai dengan tujuan.

7. Memberi masalah yang sulit kepada siswa tidak akan meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah.


Senin, 28 April 2008

PENYAKIT HATI

1. Tuliskan tiga istilah PENYAKIT HATI yang Anda ketahui, dan berikan TIPS solusinya untuk survive dari BISIKAN SETAN!.

1. Riya

Secara bahasa, riya’ berasal dari kata ru’yah (الرّؤية), maknanya penglihatan. Sehingga menurut bahasa arab hakikat riya’ adalah orang lain melihatnya tidak sesuai dengan hakikat sebenarnya. Riya’ termasuk ke dalam syirik asghar/kecil. Ia dapat mencampuri amal kita kemudian merusaknya

Al Hafizh Ibnu Hajar menyatakan, “Riya’ ialah menampakkan ibadah dengan tujuan agar dilihat manusia, lalu mereka memuji pelaku amal tersebut.”

2. Sum’ah

sum’ah berarti kita ingin ibadah kita didengar orang lain. Ibnu Hajar menyatakan: “Adapun sum’ah sama dengan riya’. Akan tetapi ia berhubungan dengan indera pendengaran (telinga) sedangkan riya’ berkaitan dengan indera penglihatan (mata).”

3. Munafik

Orang yang munafik lebih jahat dari orang yang kafir kerana mereka berpura-pura. Dalam hati mereka ada penyakit (syak wasangka) maka ditambah Allah penyakit itu. Mereka akan mendapat siksa yang pedih oleh kerana berdusta. (Al-Baqarah: 10). Menurut Hadis sahih: “Tanda orang munafik itu ada tiga perkara; apabila berbicara ia berdusta, apabila berjanji, menyalahi janji, dan apabila bertengkar, berbuat jahat”

Segala penyakit hati ini sebenarnya ada solusinya untuk di obati, sebab Allah berfirman:

Dan Kami turunkan dari Al Qur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang- orang yang beriman dan Al Qur’an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian”.(Al-Israa’: 82).

Al-Imam Ibnu Katsir menyatakan dalam tafsirnya:

“(Al Qur’an) akan menghilangkan penyakit-penyakit yang ada di dalam hati seperti (penyakit) ragu, nifaq (kemunafikan), syirik, dll. Maka Al Qur’an akan menyembuhkan semuanya itu”.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda:

Allah tidak menurunkan penyakit kecuali Allah menurunkan obat untuknya”.(HR. Al-Bukhari).

Tidak ada yang lain, obat semua penyakit hati (jiwa) adalah ilmu syar’i yaitu ilmu Al Qur’an dan As Sunnah.

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda:

Barangsiapa yang dikehendaki oleh Allah padanya kebaikan (maka) Allah akan memahamkannya dalam masalah dien (agama)”.(HR. Bukhari dan Muslim).

solusinya ialah :

1. Memohon dan selalu berlindung kepada Allah agar mengobati penyakit hati.

Seorang hamba tidak akan mampu melakukan sesuatu kecuali dengan bantuan dan anugerah Allah. Oleh karena itu, untuk mengobati riya’, seorang selalu membutuhkan pertolongan dan memohon perlindungan kepada-Nya dari penyakit hati.

2. Mengenal penyakit hati dan berusaha menghindarinya

Untuk menghindarinya agkita harus mengetahui dan mengenal dengan baik penyakit hati dan penyebabnya. Selanjutnya, berusaha menghindarinya. Adakalanya seorang itu terjangkit penyakit hati disebabkan ketidaktahuan dan adakalanya karena keteledoran dan kurang hati-hati.

3. Mengingat akibat jelek penyakit hati

Segala penyakit hati tidaklah memberikan manfaat sedikitpun, bahkan memberikan madharat yang banyak di dunia dan akhirat.

5. Latihan dan mujahadah

Ini semua membutuhkan latihan yang terus menerus dan mujahadah (kesungguhan) agar jiwa terbina dan terjaga dari sebab-sebab yang dapat membawa kepada perbuatan-perbuatan penyakit hati, bila tidak, kita telah membuka pintu dan kesempatan kepada setan untuk membisikkan penyakit hati ini ke dalam hati kita.

2. Berikan uraian singkat tentang cara mengajarkan (metode) solusi untuk survive terhadap satu PENYAKIT HATI (yang belum tercantum pada nomor 1 di atas) kepada peserta didik di sekolah.

Dengki
Rasa dengki dan iri baru tumbuh manakala orang lain menerima nikmat. Biasanya jika seseorang mendapatkan nikmat, maka akan ada dua sikap pada manusia. Pertama, ia benci terhadap nikmat yang diterima kawannya dan senang bila nikmat itu hilang daripadanya. Sikap inilah yang disebut hasud, dengki dan iri hati. Kedua, ia tidak menginginkan nikmat itu hilang dari kawannya, tapi ia berusaha keras bagaimana mendapatkan nikmat semacam itu. Sikap kedua ini dinamakan ghibthah (keinginan). Yang pertama itulah yang dilarang sedang yang kedua diperbolehkan.

Untuk mendidik anak didik agar tidak melakukan perbuatan dengki yaitu dengan cara menjelaskan apa arti dengki itu sebenarnya dan apa yang didapat jika kita dengki kepada orang lain. Karena orang yang didengki itu tidak akan merugi, bahkan yang mendengki itu yang memperoleh rugi yang besar yaitu diakhirat nanti akan menerima siksaan yang pedih. Dan menjelaskan lagi manfaat-manfaat jika kita melakukan perbuatan yang bertolak belakang dengan dengki, yaitu merendah diri, tidak menyebarkan kejelekan orang lain dan masih banyak lagi. Ada baiknya kita renungkan kata-kata Ibnu Sirin:

“Saya tidak pernah mendengki kepada seorangpun dalam urusan dunia, sebab jika dia penduduk Surga, maka bagaimana aku menghasudnya dalam urusan dunia sedangkan dia berjalan menuju Surga. Dan jika dia penduduk Neraka, bagaimana aku menghasud dalam urusan dunianya sementara dia sedang berjalan menuju ke Neraka.”

Pengertian Psikologi Dari Aktivasi Umum Manusia

Jelaskan apakah pengertian Psikologi dari AKTIVITAS UMUM MANUSIA seperti :

1.Perhatian
2.Pengamatan
3.Tanggapan
4.fantasi
5.Ingatan
6.Berpikir
7.Perasaan
8.Motif

Jawaban :

1. Perhatian adalah sebuah hubungan mental antara kita dengan sebuah barang atau informasi yang memasuki kesadaran kita dan membuat kita memutuskan untuk bertindak akan sesuatu atau tidak. Ada enam macam perhatian yang dibagi dalam 3 kelompok jenis.

2. Pengamatan adalah aktivitas yang dilakukan makhluk cerdas, dengan maksud merasakan dan kemudian memahami pengetahuan dari sebuah fenomena berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang sudah diketahui sebelumnya.

3. Tanggapan adalah bayangan atau kesan kenangan dari apa yang pernah kita amati atau kenali.Tanggapan dari segi bhentuknya dibagi dua yaitu Tanggapan kenangan da tanggapan khayal. Tanggapan kenangan adalah sekedar reproduksi daripada pengamatan-pengamatan dimasa lampau. Tanggapan khayal adalah solah-olah hasil baru tetapi dibentuk dengan mengguanakan kesan atau pengalaman lama.

4. Fantasi adalah yang berhubungan dengan khayalan atau dengan sesuatu yang tidak benar-benar ada dan hanya ada dalam benak atau pikiran saja. Kata lain untuk fantasi adalah imajinasi.

5. Ingatan merupakan proses kebolehan manusia untuk menerima maklumat, memproses dan menyimpanya dalam otak, kemudian mengeluarkannya ketika perlu.

6. Menurut Drs. M. Ngalim, Mp (1990 : 43), berpikir adalah suatu keaktifan pribadi manusia yang mengakibatkan penemuan yang terarah kepada suatu tujuan. Menurut psikologi Gestalt, berpikir merupakan keaktifan psikis yang abstrak, yang prosesnya tidak dapat kita amati dengan alat indra kita.

7. Perasaan adalah rasa-rasa yang terletak di hati nurani insan.Perasaan-perasaan itu seperti rasa kasih, rasa cinta, rasa benci, rasa jijik, rasa simpati, rasa marah, rasa dendam, rasa rindu, rasa malu, rasa megah, rasa sombong, rasa takut, rasa serba salah, rasa kecewa, dll.

8. Motif adalah sesuatu dorongan yang ada dalam diri seseorang untuk berbuat sesuatu, baik berupa gerakan maupun ucapan.

Jumat, 25 April 2008

ANGKET GURU MENURUT KARAKTERNYA

Lima karakter guru terbaik menurut saya

  1. Guru mampu membuat suasana belajar mengajar menjadi tidak membosankan, maksudnya menyampaikan pelajaran tidak pasif, sehingga murid tidak jenuh jika sedang diajarkan gurunya.
  1. Guru mampu mengajar dengan tekhnik yang baik, sehingga murid mampu memahami secara langsung apa yang guru sampaikan.
  1. Guru yang bisa memahami karakter murid-muridnya, sehingga bisa mengimbangi dalam menyampaikan materi pelajaran
  1. Guru yang tidak emosional, karena guru yang selalu emosi bukannya menimbulkan rasa hormat kepada guru tersebut, melainkan hanya membuat takut muridnya.
  1. Guru yang disiplin dalam waktu, masuk dan keluar sesuai peraturan.

Lima karakter guru terburuk menurut saya

  1. Guru yang selalu menunjukkan sikapnya yang tegas dan keras (galak). Sehingga muridnya “mencap” guru tersebut “killer”.
  1. Guru yang acuh kepada muridnya.
  1. Guru yang tidak profesional dalam bidangnya, sehingga muridnya sulit memahami apa yang di ajarkan gurunya.
  1. Guru yang jarang hadir dan jarang memberi kabar jika tidak hadir.
  1. Guru yang tidak memiliki wibawa, yang membuat muridnya tidak hormat kepada gurunya.

Minggu, 20 April 2008

Teori Maslow

Teori Hierarki Kebutuhan Maslow / Abraham Maslow - Ilmu Ekonomi

Menurut Abraham Maslow manusia mempunyai lima kebutuhan yang membentuk tingkatan-tingkatan atau disebut juga hirarki dari yang paling penting hingga yang tidak penting dan dari yang mudah hingga yang sulit untuk dicapai atau didapat. Motivasi manusia sangat dipengaruhi oleh kebutuhan mendasar yang perlu dipenuhi.

Kebutuhan maslow harus memenuhi kebutuhan yang paling penting dahulu kemudian meningkat ke yang tidak terlalu penting. Untuk dapat merasakan nikmat suatu tingkat kebutuhan perlu dipuaskan dahulu kebutuhan yang berada pada tingkat di bawahnya.

Lima (5) kebutuhan dasar Maslow - disusun berdasarkan kebutuhan yang paling penting hingga yang tidak terlalu krusial :

1. Kebutuhan Fisiologis
Contohnya adalah : Sandang / pakaian, pangan / makanan, papan / rumah, dan kebutuhan biologis seperti buang air besar, buang air kecil, bernafas, dan lain sebagainya.

2. Kebutuhan Keamanan dan Keselamatan
Contoh seperti : Bebas dari penjajahan, bebas dari ancaman, bebas dari rasa sakit, bebas dari teror, dan lain sebagainya.

3. Kebutuhan Sosial
Misalnya adalah : memiliki teman, memiliki keluarga, kebutuhan cinta dari lawan jenis, dan lain-lain.

4. Kebutuhan Penghargaan
Contoh : pujian, piagam, tanda jasa, hadiah, dan banyak lagi lainnya.

5. Kebutuhan Aktualisasi Diri
Adalah kebutuhan dan keinginan untuk bertindak sesuka hati sesuai dengan bakat dan minatnya.

organisasi.org/teori_hierarki_kebutuhan_maslow_abraham_maslow_ilmu_ekonomi - 12k

Teori Pendidikan menurut para pakar psikologi pendidikan

· william james "Pragmatisma"

William James (1842-1910), mungkin adalah filsuf dan psikolog Amerika yang paling berpengaruh, dilahirkan di kota New York , tetapi menghabiskan masa kecilnya di Eropa.
Pendidikan dasarnya tidaklah biasa dan berganti-ganti, dikarenakan seringnya berpindah dari satu kota ke yang lain dan juga keinginan ayahnya agar dia lebih berkembang. Dia melewatkan masa pendidikannya disekolah umum dan dari guru bimbingan pribadinya di Swiss, Prancis, Inggris dan Amerika. Selama thun-tahun itu, dia hanya bisa membayangkan bagaimana kehidupan di sekolah sebenarnya. Setelah mendalami seni selama beberapa tahun, dia menyadari bahwa seni bukanlah bidangnya; dan pada tahun 1861 dia masuk ke Lawrence Scientific School di Cambridge, yang memberikan karir di bidang sains dan koneksi dengan Universitas Harvard yang terus berlangsung seumur hidupnya.

Saat berusia 35 tahun, dia telah menjadi dosen di universitas ini. Dia menjadi instruktur fisiologi dan anatomi selama 7 tahun, guru besar filsafat selama 9 tahun, dan menjadi guru besar psikologi sampai 10 tahun terakhir dia mengajar, saat dia kembali lagi mengajar filsafat. Dia adalah penulis yang produktif dan berbakat dibidang filsafat, psikologi dan pendidikan, dan pengarunya pada kehidupan pendidikan di Amerika sangatlah mengesankan. Karya terbesar dan paling berpengaruhnmya, The Principles Of Pshychology (Dasar-dasar Psikologi), yang diterbitkan tahun 1980, nantinya akan menjadi materi pendidikan modern yang sangat berpengaruh. Pemikirannya terhadap pendidikan dan pandangannya terhadap cara kerja pengajar dapat dilihat di karyanya yang terkenal Talks to Teacher. Selain sangat terkenal, buku-buku ini memberikan pengaruh yang besar terhadap pendidikan dan pengajarnya. Teori dan praktek pendidikan, adalah hutang terbesar Amerika kepada “ Bapak Pendidikan Psikologi Modern” ini.

William James adalah seorang yang individualis. Didalam bukunya Talks to Teacher tidak terdapat pernyataan mengenai pendidikan sebagai fungsi sisal. Baginya pendidikan lebih cenderung kepada “ organisasi yang ketertarikan mendalam terhadap tingkah laku dan ketertarikan akan kebiasaan dalam tingkah laku dan aksi yang menempatkan individual pada linkungannya”. Teori perkembangan diartikannya sebagai susunan dasar dari pengalaman mental untuk bertahan hidup. Pemikirannya ini dipengaruhi oleh insting dan pengalamannya mempelajari psikologi hewan dan doktrin teori evolusi biologi.

Ketertarikan James akan insting dan pemberian tempat untuk itu dalam pendidikan, menjadikan para pembaca bukunya peraya akan salah satu tujuan terpenting didalam pendidkan adalah memberikan kebebasan kepada anak-anak untuk mengikuti instingnya. Yang nantinya akan menjadi peribahasa teori pendidikan. “ Bekerjasamalah dengan insting, jangan melawannya”. Pembaca yang lebih teliti dapat menemukan tulisan yang lebih menguatkan akan hal ini, tapi ketidak raguannya ditunjukkannya melalui pernyataan-pernyataannya bahwa persatuan para psikolog telah salah mengenali kekuatan insting didalam kehidupan manusia.

Teori James akan insting sangatlah bersifat individualis dan sangatlah kolot pada pelaksanaannya. Mengesampingkan pernyataannya mengenai perubahan insting, yang berlawanan dengan diskusinya pada “Iron Law of Habit/Hukum Utama Kebiasaan” dan keprcayaannya akan tujuan dasar pendidikan sebagai pengembangan awal kebiasaan individual dan kelompok, dalam pembentukan masyarakat yang lebih sempurna.

Singkatnya, James menegaskan, dasar dari semua pendidikan adalah mengumpulkan semua insting asli yang dikenal oleh anak-anak, dan tujuan pendidikan adalah organisasi pengenalan kebiasaan seagai bagian dari diri untuk menjadikan pribadi yang lebih baik.

Sumbangan James yan paling berpenaruh terhadap metode pendidikan adalah hubungannya dengan susunan kebiasaan. James mengtakan:

“Hal yang paling utama, disemua tingkat pendidikan, adalah untuk membuat ketakutan kita menjadi sekutu bukan menjadi lawan. Untuk menemukan dan mengenali kebutuhan kita dan memenuhi kebutuhan dalam hidup. Untuk itu kita harus terbiasa, secepat mungkin, semampu kita, dan menjaga diri dari jalan yang memberi kerugian kepada kita, seperti kita menjaga diri dari penyakit. Semakin banyak dari hal itu didalam kehidupan sehari-hari yang dapat kita lakukan dengan terbiasa, semakin banyak kemampuan pemikiran kita yang dapat digunakan untuk hal yang penting lainnya.”

Dalam pembahasan mengenai metode susunan kebiasaan, James memberikan 4 atauran dasar:

1. Lengkapi dirimu dengan kekuatan dan ambillah keputusan seepat mungkin.
2. Tidakada pengecualian dalam kesempatan sampai kebiasaan baru telah tertanam dihidupmu.
3. Ambilah kesempatan yang paling pertama saat menambil tindakan.
4. Jagalah kebiasaan itu agar tetap ada dengan memberikan dorongan kecil setiap hari.

www.jambur.com/aron/?L=blogs.blog&id=745 - 41k

· John Dewey
Sumbangan Pemikiran John Dewey Terhadap Pendidikan
Apresiasi dan sumbangan pemikiran pendidikan John Dewey tidak dapat dipungkiri telah berdampak luas, tidak hanya di Amerika tetapi dunia. Di Amerika, disebutkan bahwa dialah orang yang lebih bertanggung jawab terhadap perubahan pendidikan Amerika selama tiga dekade yang lalu. Pada tingkat taman kanak-kanak, sekolah dasar, dan akhir-akhir ini pada sekolah menengah dan tinggi, pengaruh Dewey telah memberikan rujukan terhadap praktek persekolahan, dari yang bersifat formal dan pengajaran yang penuh dengan gaya memerintah, ke arah konsep pembelajaran yang lebih manusiawi. Dalam hal ini pemikiran Dewey memberi rujukan tentang pusat dalam pembelajaran anak dan berproses dalam pengalamannya. Garis besar pemikiran pendidikan yang selalu dikaitkan dengan Dewey dan telah banyak memberikan kontribusi terhadap konsep-konsep pendidikan perlu digarisbawahi di sini. Menurut Garforth (1966) terdapat tiga pengaruh pemikiran Dewey dalam pendidikan yang dirasakan sangat kuat hingga saat ini.

Pertama, Dewey melahirkan konsepsi baru tentang kesosialan pendidikan, di sini dijelaskan bahwa pendidikan memiliki fungsi sosial yang dinyatakan oleh Plato dalam bukunya, Republic, dan selanjutnya oleh banyak penulis disebutkan sebagai teori pendidikan yang umum. Tetapi Dewey lebih dari itu, bahwa pendidikan adalah instrumen potensial tidak hanya sekedar untuk konservasi masyarakat, melainkan juga untuk pembaharuannya. Ini ternyata menjadi doktrin yang akhirnya diakui sebagai demokrasi, dimana Dewey memperoleh kredit yang tinggi dalam hal ini. Selanjutnya, hubungan yang erat antara pendidikan dan masyarakat bahwa dalam pendidikan harus terefleksikan dalam manajemennya dan dalam kehidupan di sekolah terefleksi prinsip-prinsip dan gagasan-gagasan yang memotivasi masyarakat. Pendapat ini mengalami pengabaian dalam masa yang lama, meskipun akhirnya secara berangsur dapat diterima. Akhirnya, proses pembelajaran adalah lebih tepat disuasanakan sebagai aktivitas sosial, sehingga iklim kerjasama dan timbal balik menggeser suasana kompetisi dan keterasingan dalam memperoleh pengetahuan. Dengan ketiga penekanan dalam pendidikan tersebut, telah memberikan udara segar terhadap konsep pendidikan sebagai suatu proses sosial terkait erat dengan kehidupan masyarakat secara luas di luar sekolah; dan sebaliknya hal ini juga memberikan kontribusi terhadap peningkatan kehidupan masyarakat di sekolah, dan hubungan antara guru dan pengajaran.

Kedua, Dewey memberikan bentuk dan substansi baru terhadap konsep keberpusatan pada anak (child-centredness). Bahwa konsep pendidikan adalah berpusat pada anak, telah sejak lama dilontarkan, bahkan oleh Aristoteles. Namun, selama berabad-abad tenggelam dalam keformalitasan asumsi-asumsi psikologi klasik pada konsep klasik. Jika Rousseau, Pestalozzi, dan Froebel telah melakukan banyak untuk membebaskan anak dari duri miskonsepsi kewenangan, maka Dewey juga telah memberikan sumbangan yang sama terhadap dunia modern. Dalam hal ini Dewey mendasarkan konsep keberpusatan pada anak pada landasan-landasan filosofis, sehingga lebih kuat jika dibandingkan dengan para pendahulunya. Demikian pula, pada sebuah penelitiannya tentang anak, menjadi lebih menyakinkan dengan dukungan pendekatan keilmuan dan tidak terkesan sentimental.

Ketiga, Proyek dan problem-solving yang mekar dari sentral konsep Dewey tentang Pengalaman telah diterima sebagai bagian dalam teknik pembelajaran di kelas. Meskipun bukan sebagai pencetus, namun Dewey membangunnya sebagai alat pembelajaran yang lebih sempurna dengan memberikan kerangka teoritik dan berbasis eksperimen. Dengan demikian Dewey lah yang telah membawa orang menjadi tertarik untuk menerapkannya dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari di sekolah, termasuk digalakkannya kegiatan berlatih menggunakan inteligensi dalam rangka penemuan (discovery) .

Oleh : Co-Mimbar Demokrasi)

mimbardemokrasi.blogspot.com/2008/02/dewe.html - 42k -

· Ruseu

Adalah memberikan pembekalan yang tidak ada pada masa kanak-kanak, akan tetapi dibutuhkan waktu dewasa.