Selamat datang di blog Aulia.

Scrolling Glitter Text GeneratorScrolling Glitter Text GeneratorScrolling Glitter Text GeneratorScrolling Glitter Text GeneratorScrolling Glitter Text GeneratorScrolling Glitter Text GeneratorScrolling Glitter Text GeneratorScrolling Glitter Text GeneratorScrolling Glitter Text GeneratorScrolling Glitter Text GeneratorScrolling Glitter Text GeneratorScrolling Glitter Text GeneratorScrolling Glitter Text GeneratorScrolling Glitter Text GeneratorScrolling Glitter Text GeneratorScrolling Glitter Text Generator

Senin, 28 April 2008

PENYAKIT HATI

1. Tuliskan tiga istilah PENYAKIT HATI yang Anda ketahui, dan berikan TIPS solusinya untuk survive dari BISIKAN SETAN!.

1. Riya

Secara bahasa, riya’ berasal dari kata ru’yah (الرّؤية), maknanya penglihatan. Sehingga menurut bahasa arab hakikat riya’ adalah orang lain melihatnya tidak sesuai dengan hakikat sebenarnya. Riya’ termasuk ke dalam syirik asghar/kecil. Ia dapat mencampuri amal kita kemudian merusaknya

Al Hafizh Ibnu Hajar menyatakan, “Riya’ ialah menampakkan ibadah dengan tujuan agar dilihat manusia, lalu mereka memuji pelaku amal tersebut.”

2. Sum’ah

sum’ah berarti kita ingin ibadah kita didengar orang lain. Ibnu Hajar menyatakan: “Adapun sum’ah sama dengan riya’. Akan tetapi ia berhubungan dengan indera pendengaran (telinga) sedangkan riya’ berkaitan dengan indera penglihatan (mata).”

3. Munafik

Orang yang munafik lebih jahat dari orang yang kafir kerana mereka berpura-pura. Dalam hati mereka ada penyakit (syak wasangka) maka ditambah Allah penyakit itu. Mereka akan mendapat siksa yang pedih oleh kerana berdusta. (Al-Baqarah: 10). Menurut Hadis sahih: “Tanda orang munafik itu ada tiga perkara; apabila berbicara ia berdusta, apabila berjanji, menyalahi janji, dan apabila bertengkar, berbuat jahat”

Segala penyakit hati ini sebenarnya ada solusinya untuk di obati, sebab Allah berfirman:

Dan Kami turunkan dari Al Qur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang- orang yang beriman dan Al Qur’an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian”.(Al-Israa’: 82).

Al-Imam Ibnu Katsir menyatakan dalam tafsirnya:

“(Al Qur’an) akan menghilangkan penyakit-penyakit yang ada di dalam hati seperti (penyakit) ragu, nifaq (kemunafikan), syirik, dll. Maka Al Qur’an akan menyembuhkan semuanya itu”.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda:

Allah tidak menurunkan penyakit kecuali Allah menurunkan obat untuknya”.(HR. Al-Bukhari).

Tidak ada yang lain, obat semua penyakit hati (jiwa) adalah ilmu syar’i yaitu ilmu Al Qur’an dan As Sunnah.

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda:

Barangsiapa yang dikehendaki oleh Allah padanya kebaikan (maka) Allah akan memahamkannya dalam masalah dien (agama)”.(HR. Bukhari dan Muslim).

solusinya ialah :

1. Memohon dan selalu berlindung kepada Allah agar mengobati penyakit hati.

Seorang hamba tidak akan mampu melakukan sesuatu kecuali dengan bantuan dan anugerah Allah. Oleh karena itu, untuk mengobati riya’, seorang selalu membutuhkan pertolongan dan memohon perlindungan kepada-Nya dari penyakit hati.

2. Mengenal penyakit hati dan berusaha menghindarinya

Untuk menghindarinya agkita harus mengetahui dan mengenal dengan baik penyakit hati dan penyebabnya. Selanjutnya, berusaha menghindarinya. Adakalanya seorang itu terjangkit penyakit hati disebabkan ketidaktahuan dan adakalanya karena keteledoran dan kurang hati-hati.

3. Mengingat akibat jelek penyakit hati

Segala penyakit hati tidaklah memberikan manfaat sedikitpun, bahkan memberikan madharat yang banyak di dunia dan akhirat.

5. Latihan dan mujahadah

Ini semua membutuhkan latihan yang terus menerus dan mujahadah (kesungguhan) agar jiwa terbina dan terjaga dari sebab-sebab yang dapat membawa kepada perbuatan-perbuatan penyakit hati, bila tidak, kita telah membuka pintu dan kesempatan kepada setan untuk membisikkan penyakit hati ini ke dalam hati kita.

2. Berikan uraian singkat tentang cara mengajarkan (metode) solusi untuk survive terhadap satu PENYAKIT HATI (yang belum tercantum pada nomor 1 di atas) kepada peserta didik di sekolah.

Dengki
Rasa dengki dan iri baru tumbuh manakala orang lain menerima nikmat. Biasanya jika seseorang mendapatkan nikmat, maka akan ada dua sikap pada manusia. Pertama, ia benci terhadap nikmat yang diterima kawannya dan senang bila nikmat itu hilang daripadanya. Sikap inilah yang disebut hasud, dengki dan iri hati. Kedua, ia tidak menginginkan nikmat itu hilang dari kawannya, tapi ia berusaha keras bagaimana mendapatkan nikmat semacam itu. Sikap kedua ini dinamakan ghibthah (keinginan). Yang pertama itulah yang dilarang sedang yang kedua diperbolehkan.

Untuk mendidik anak didik agar tidak melakukan perbuatan dengki yaitu dengan cara menjelaskan apa arti dengki itu sebenarnya dan apa yang didapat jika kita dengki kepada orang lain. Karena orang yang didengki itu tidak akan merugi, bahkan yang mendengki itu yang memperoleh rugi yang besar yaitu diakhirat nanti akan menerima siksaan yang pedih. Dan menjelaskan lagi manfaat-manfaat jika kita melakukan perbuatan yang bertolak belakang dengan dengki, yaitu merendah diri, tidak menyebarkan kejelekan orang lain dan masih banyak lagi. Ada baiknya kita renungkan kata-kata Ibnu Sirin:

“Saya tidak pernah mendengki kepada seorangpun dalam urusan dunia, sebab jika dia penduduk Surga, maka bagaimana aku menghasudnya dalam urusan dunia sedangkan dia berjalan menuju Surga. Dan jika dia penduduk Neraka, bagaimana aku menghasud dalam urusan dunianya sementara dia sedang berjalan menuju ke Neraka.”

Pengertian Psikologi Dari Aktivasi Umum Manusia

Jelaskan apakah pengertian Psikologi dari AKTIVITAS UMUM MANUSIA seperti :

1.Perhatian
2.Pengamatan
3.Tanggapan
4.fantasi
5.Ingatan
6.Berpikir
7.Perasaan
8.Motif

Jawaban :

1. Perhatian adalah sebuah hubungan mental antara kita dengan sebuah barang atau informasi yang memasuki kesadaran kita dan membuat kita memutuskan untuk bertindak akan sesuatu atau tidak. Ada enam macam perhatian yang dibagi dalam 3 kelompok jenis.

2. Pengamatan adalah aktivitas yang dilakukan makhluk cerdas, dengan maksud merasakan dan kemudian memahami pengetahuan dari sebuah fenomena berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang sudah diketahui sebelumnya.

3. Tanggapan adalah bayangan atau kesan kenangan dari apa yang pernah kita amati atau kenali.Tanggapan dari segi bhentuknya dibagi dua yaitu Tanggapan kenangan da tanggapan khayal. Tanggapan kenangan adalah sekedar reproduksi daripada pengamatan-pengamatan dimasa lampau. Tanggapan khayal adalah solah-olah hasil baru tetapi dibentuk dengan mengguanakan kesan atau pengalaman lama.

4. Fantasi adalah yang berhubungan dengan khayalan atau dengan sesuatu yang tidak benar-benar ada dan hanya ada dalam benak atau pikiran saja. Kata lain untuk fantasi adalah imajinasi.

5. Ingatan merupakan proses kebolehan manusia untuk menerima maklumat, memproses dan menyimpanya dalam otak, kemudian mengeluarkannya ketika perlu.

6. Menurut Drs. M. Ngalim, Mp (1990 : 43), berpikir adalah suatu keaktifan pribadi manusia yang mengakibatkan penemuan yang terarah kepada suatu tujuan. Menurut psikologi Gestalt, berpikir merupakan keaktifan psikis yang abstrak, yang prosesnya tidak dapat kita amati dengan alat indra kita.

7. Perasaan adalah rasa-rasa yang terletak di hati nurani insan.Perasaan-perasaan itu seperti rasa kasih, rasa cinta, rasa benci, rasa jijik, rasa simpati, rasa marah, rasa dendam, rasa rindu, rasa malu, rasa megah, rasa sombong, rasa takut, rasa serba salah, rasa kecewa, dll.

8. Motif adalah sesuatu dorongan yang ada dalam diri seseorang untuk berbuat sesuatu, baik berupa gerakan maupun ucapan.

Jumat, 25 April 2008

ANGKET GURU MENURUT KARAKTERNYA

Lima karakter guru terbaik menurut saya

  1. Guru mampu membuat suasana belajar mengajar menjadi tidak membosankan, maksudnya menyampaikan pelajaran tidak pasif, sehingga murid tidak jenuh jika sedang diajarkan gurunya.
  1. Guru mampu mengajar dengan tekhnik yang baik, sehingga murid mampu memahami secara langsung apa yang guru sampaikan.
  1. Guru yang bisa memahami karakter murid-muridnya, sehingga bisa mengimbangi dalam menyampaikan materi pelajaran
  1. Guru yang tidak emosional, karena guru yang selalu emosi bukannya menimbulkan rasa hormat kepada guru tersebut, melainkan hanya membuat takut muridnya.
  1. Guru yang disiplin dalam waktu, masuk dan keluar sesuai peraturan.

Lima karakter guru terburuk menurut saya

  1. Guru yang selalu menunjukkan sikapnya yang tegas dan keras (galak). Sehingga muridnya “mencap” guru tersebut “killer”.
  1. Guru yang acuh kepada muridnya.
  1. Guru yang tidak profesional dalam bidangnya, sehingga muridnya sulit memahami apa yang di ajarkan gurunya.
  1. Guru yang jarang hadir dan jarang memberi kabar jika tidak hadir.
  1. Guru yang tidak memiliki wibawa, yang membuat muridnya tidak hormat kepada gurunya.

Minggu, 20 April 2008

Teori Maslow

Teori Hierarki Kebutuhan Maslow / Abraham Maslow - Ilmu Ekonomi

Menurut Abraham Maslow manusia mempunyai lima kebutuhan yang membentuk tingkatan-tingkatan atau disebut juga hirarki dari yang paling penting hingga yang tidak penting dan dari yang mudah hingga yang sulit untuk dicapai atau didapat. Motivasi manusia sangat dipengaruhi oleh kebutuhan mendasar yang perlu dipenuhi.

Kebutuhan maslow harus memenuhi kebutuhan yang paling penting dahulu kemudian meningkat ke yang tidak terlalu penting. Untuk dapat merasakan nikmat suatu tingkat kebutuhan perlu dipuaskan dahulu kebutuhan yang berada pada tingkat di bawahnya.

Lima (5) kebutuhan dasar Maslow - disusun berdasarkan kebutuhan yang paling penting hingga yang tidak terlalu krusial :

1. Kebutuhan Fisiologis
Contohnya adalah : Sandang / pakaian, pangan / makanan, papan / rumah, dan kebutuhan biologis seperti buang air besar, buang air kecil, bernafas, dan lain sebagainya.

2. Kebutuhan Keamanan dan Keselamatan
Contoh seperti : Bebas dari penjajahan, bebas dari ancaman, bebas dari rasa sakit, bebas dari teror, dan lain sebagainya.

3. Kebutuhan Sosial
Misalnya adalah : memiliki teman, memiliki keluarga, kebutuhan cinta dari lawan jenis, dan lain-lain.

4. Kebutuhan Penghargaan
Contoh : pujian, piagam, tanda jasa, hadiah, dan banyak lagi lainnya.

5. Kebutuhan Aktualisasi Diri
Adalah kebutuhan dan keinginan untuk bertindak sesuka hati sesuai dengan bakat dan minatnya.

organisasi.org/teori_hierarki_kebutuhan_maslow_abraham_maslow_ilmu_ekonomi - 12k

Teori Pendidikan menurut para pakar psikologi pendidikan

· william james "Pragmatisma"

William James (1842-1910), mungkin adalah filsuf dan psikolog Amerika yang paling berpengaruh, dilahirkan di kota New York , tetapi menghabiskan masa kecilnya di Eropa.
Pendidikan dasarnya tidaklah biasa dan berganti-ganti, dikarenakan seringnya berpindah dari satu kota ke yang lain dan juga keinginan ayahnya agar dia lebih berkembang. Dia melewatkan masa pendidikannya disekolah umum dan dari guru bimbingan pribadinya di Swiss, Prancis, Inggris dan Amerika. Selama thun-tahun itu, dia hanya bisa membayangkan bagaimana kehidupan di sekolah sebenarnya. Setelah mendalami seni selama beberapa tahun, dia menyadari bahwa seni bukanlah bidangnya; dan pada tahun 1861 dia masuk ke Lawrence Scientific School di Cambridge, yang memberikan karir di bidang sains dan koneksi dengan Universitas Harvard yang terus berlangsung seumur hidupnya.

Saat berusia 35 tahun, dia telah menjadi dosen di universitas ini. Dia menjadi instruktur fisiologi dan anatomi selama 7 tahun, guru besar filsafat selama 9 tahun, dan menjadi guru besar psikologi sampai 10 tahun terakhir dia mengajar, saat dia kembali lagi mengajar filsafat. Dia adalah penulis yang produktif dan berbakat dibidang filsafat, psikologi dan pendidikan, dan pengarunya pada kehidupan pendidikan di Amerika sangatlah mengesankan. Karya terbesar dan paling berpengaruhnmya, The Principles Of Pshychology (Dasar-dasar Psikologi), yang diterbitkan tahun 1980, nantinya akan menjadi materi pendidikan modern yang sangat berpengaruh. Pemikirannya terhadap pendidikan dan pandangannya terhadap cara kerja pengajar dapat dilihat di karyanya yang terkenal Talks to Teacher. Selain sangat terkenal, buku-buku ini memberikan pengaruh yang besar terhadap pendidikan dan pengajarnya. Teori dan praktek pendidikan, adalah hutang terbesar Amerika kepada “ Bapak Pendidikan Psikologi Modern” ini.

William James adalah seorang yang individualis. Didalam bukunya Talks to Teacher tidak terdapat pernyataan mengenai pendidikan sebagai fungsi sisal. Baginya pendidikan lebih cenderung kepada “ organisasi yang ketertarikan mendalam terhadap tingkah laku dan ketertarikan akan kebiasaan dalam tingkah laku dan aksi yang menempatkan individual pada linkungannya”. Teori perkembangan diartikannya sebagai susunan dasar dari pengalaman mental untuk bertahan hidup. Pemikirannya ini dipengaruhi oleh insting dan pengalamannya mempelajari psikologi hewan dan doktrin teori evolusi biologi.

Ketertarikan James akan insting dan pemberian tempat untuk itu dalam pendidikan, menjadikan para pembaca bukunya peraya akan salah satu tujuan terpenting didalam pendidkan adalah memberikan kebebasan kepada anak-anak untuk mengikuti instingnya. Yang nantinya akan menjadi peribahasa teori pendidikan. “ Bekerjasamalah dengan insting, jangan melawannya”. Pembaca yang lebih teliti dapat menemukan tulisan yang lebih menguatkan akan hal ini, tapi ketidak raguannya ditunjukkannya melalui pernyataan-pernyataannya bahwa persatuan para psikolog telah salah mengenali kekuatan insting didalam kehidupan manusia.

Teori James akan insting sangatlah bersifat individualis dan sangatlah kolot pada pelaksanaannya. Mengesampingkan pernyataannya mengenai perubahan insting, yang berlawanan dengan diskusinya pada “Iron Law of Habit/Hukum Utama Kebiasaan” dan keprcayaannya akan tujuan dasar pendidikan sebagai pengembangan awal kebiasaan individual dan kelompok, dalam pembentukan masyarakat yang lebih sempurna.

Singkatnya, James menegaskan, dasar dari semua pendidikan adalah mengumpulkan semua insting asli yang dikenal oleh anak-anak, dan tujuan pendidikan adalah organisasi pengenalan kebiasaan seagai bagian dari diri untuk menjadikan pribadi yang lebih baik.

Sumbangan James yan paling berpenaruh terhadap metode pendidikan adalah hubungannya dengan susunan kebiasaan. James mengtakan:

“Hal yang paling utama, disemua tingkat pendidikan, adalah untuk membuat ketakutan kita menjadi sekutu bukan menjadi lawan. Untuk menemukan dan mengenali kebutuhan kita dan memenuhi kebutuhan dalam hidup. Untuk itu kita harus terbiasa, secepat mungkin, semampu kita, dan menjaga diri dari jalan yang memberi kerugian kepada kita, seperti kita menjaga diri dari penyakit. Semakin banyak dari hal itu didalam kehidupan sehari-hari yang dapat kita lakukan dengan terbiasa, semakin banyak kemampuan pemikiran kita yang dapat digunakan untuk hal yang penting lainnya.”

Dalam pembahasan mengenai metode susunan kebiasaan, James memberikan 4 atauran dasar:

1. Lengkapi dirimu dengan kekuatan dan ambillah keputusan seepat mungkin.
2. Tidakada pengecualian dalam kesempatan sampai kebiasaan baru telah tertanam dihidupmu.
3. Ambilah kesempatan yang paling pertama saat menambil tindakan.
4. Jagalah kebiasaan itu agar tetap ada dengan memberikan dorongan kecil setiap hari.

www.jambur.com/aron/?L=blogs.blog&id=745 - 41k

· John Dewey
Sumbangan Pemikiran John Dewey Terhadap Pendidikan
Apresiasi dan sumbangan pemikiran pendidikan John Dewey tidak dapat dipungkiri telah berdampak luas, tidak hanya di Amerika tetapi dunia. Di Amerika, disebutkan bahwa dialah orang yang lebih bertanggung jawab terhadap perubahan pendidikan Amerika selama tiga dekade yang lalu. Pada tingkat taman kanak-kanak, sekolah dasar, dan akhir-akhir ini pada sekolah menengah dan tinggi, pengaruh Dewey telah memberikan rujukan terhadap praktek persekolahan, dari yang bersifat formal dan pengajaran yang penuh dengan gaya memerintah, ke arah konsep pembelajaran yang lebih manusiawi. Dalam hal ini pemikiran Dewey memberi rujukan tentang pusat dalam pembelajaran anak dan berproses dalam pengalamannya. Garis besar pemikiran pendidikan yang selalu dikaitkan dengan Dewey dan telah banyak memberikan kontribusi terhadap konsep-konsep pendidikan perlu digarisbawahi di sini. Menurut Garforth (1966) terdapat tiga pengaruh pemikiran Dewey dalam pendidikan yang dirasakan sangat kuat hingga saat ini.

Pertama, Dewey melahirkan konsepsi baru tentang kesosialan pendidikan, di sini dijelaskan bahwa pendidikan memiliki fungsi sosial yang dinyatakan oleh Plato dalam bukunya, Republic, dan selanjutnya oleh banyak penulis disebutkan sebagai teori pendidikan yang umum. Tetapi Dewey lebih dari itu, bahwa pendidikan adalah instrumen potensial tidak hanya sekedar untuk konservasi masyarakat, melainkan juga untuk pembaharuannya. Ini ternyata menjadi doktrin yang akhirnya diakui sebagai demokrasi, dimana Dewey memperoleh kredit yang tinggi dalam hal ini. Selanjutnya, hubungan yang erat antara pendidikan dan masyarakat bahwa dalam pendidikan harus terefleksikan dalam manajemennya dan dalam kehidupan di sekolah terefleksi prinsip-prinsip dan gagasan-gagasan yang memotivasi masyarakat. Pendapat ini mengalami pengabaian dalam masa yang lama, meskipun akhirnya secara berangsur dapat diterima. Akhirnya, proses pembelajaran adalah lebih tepat disuasanakan sebagai aktivitas sosial, sehingga iklim kerjasama dan timbal balik menggeser suasana kompetisi dan keterasingan dalam memperoleh pengetahuan. Dengan ketiga penekanan dalam pendidikan tersebut, telah memberikan udara segar terhadap konsep pendidikan sebagai suatu proses sosial terkait erat dengan kehidupan masyarakat secara luas di luar sekolah; dan sebaliknya hal ini juga memberikan kontribusi terhadap peningkatan kehidupan masyarakat di sekolah, dan hubungan antara guru dan pengajaran.

Kedua, Dewey memberikan bentuk dan substansi baru terhadap konsep keberpusatan pada anak (child-centredness). Bahwa konsep pendidikan adalah berpusat pada anak, telah sejak lama dilontarkan, bahkan oleh Aristoteles. Namun, selama berabad-abad tenggelam dalam keformalitasan asumsi-asumsi psikologi klasik pada konsep klasik. Jika Rousseau, Pestalozzi, dan Froebel telah melakukan banyak untuk membebaskan anak dari duri miskonsepsi kewenangan, maka Dewey juga telah memberikan sumbangan yang sama terhadap dunia modern. Dalam hal ini Dewey mendasarkan konsep keberpusatan pada anak pada landasan-landasan filosofis, sehingga lebih kuat jika dibandingkan dengan para pendahulunya. Demikian pula, pada sebuah penelitiannya tentang anak, menjadi lebih menyakinkan dengan dukungan pendekatan keilmuan dan tidak terkesan sentimental.

Ketiga, Proyek dan problem-solving yang mekar dari sentral konsep Dewey tentang Pengalaman telah diterima sebagai bagian dalam teknik pembelajaran di kelas. Meskipun bukan sebagai pencetus, namun Dewey membangunnya sebagai alat pembelajaran yang lebih sempurna dengan memberikan kerangka teoritik dan berbasis eksperimen. Dengan demikian Dewey lah yang telah membawa orang menjadi tertarik untuk menerapkannya dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari di sekolah, termasuk digalakkannya kegiatan berlatih menggunakan inteligensi dalam rangka penemuan (discovery) .

Oleh : Co-Mimbar Demokrasi)

mimbardemokrasi.blogspot.com/2008/02/dewe.html - 42k -

· Ruseu

Adalah memberikan pembekalan yang tidak ada pada masa kanak-kanak, akan tetapi dibutuhkan waktu dewasa.



Psikologi Pendidikan

A. Pengertian

1. Psikologi

Adalah ilmu yang mempelajari gejala-gejala kejiwaan yang dapat dilihat melalui tingkah laku.

2. Pendidikan menurut para ahli

a. Menurut Jhon Dewey

Adalah proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secara intelektual, emosional ke arah alam manusia.

b. Menurut Ruseu

Adalah memberikan pembekalan yang tidak ada pada masa kanak-kanak, akan tetapi dibutuhkan waktu dewasa.

c. Menurut Riarkara

Adalah kemanusiaan manusia muda atau pengangkatan manusia muda ke arah insani.

d. Menurut Ahmad Manimba

Adalah bimbingan, atau pimpinan secara sadar oleh si pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama.

Psikologi Pendidikan

Adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku-tingkah laku yang terjadi dalam proses pendidikan.

Faktor-faktor Pendidikan

Menurut Sutari Imam Barnadib, ada 4 macam :

a. Tujuan yang hendak dicapai

b. Subjek (pendidik dan anak didik yang melakukan pendidikan)

c. Lingkungan

d. Alat-alat tertentu untuk mencapai tujuan.

Tujuan Pendidikan Nasional dalam UU No. 2, adalah :

“ Mencerdaskan pendidikan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berbudi luhur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang memiliki keterampilan, pengetahuan, kesehatan dan memenuhi rasa tanggung jawab ke masyarakat dan kebangsaan serta membentuk manusia Indonesia yang Pancasilais Utuh (Paripurna)”.

Tujuan dan peran lembaga pendidikan

1. Lembaga pendidikan keluarga berfungsi :

a. Pengalaman pertama pada kanak-kanak

b. Menjamin kehidupan emosional

c. Menanamkan dasar-dasar pendidikan dan moral

d. Meletakkan dasar-dasar keagamaan.

2. Lembaga pendidikan sekolah berfungsi :

a. Diselenggarakan secara khusus dan dibagi atas jenjang yang memiliki hubungan hirarkis.

b. Usia anak didik di suatu jenjang pendidikan suatu relatif homogen.

c. Waktu pendidikan relatif lama sesuai dengan program pendidikan yang harus disesuaikan.

d. Materi/visi pendidikan lebih banyak bersifat akademis/umum.

e. Adanya penekanan tentang kualitas pendidikan sebagai jawatan terhadap kebutuhan yang akan datang.

3. Lembaga pendidikan masyarakat:

a. Diselenggarakan dengan sengaja di sekolah

b. Peserta umum, mereka yang tidak sekolah

c. Tidak mengenal jenjang dan program pendidikan jangka waktu tertentu.

d. Peserta tidak perlu homogen

e. Ada waktu belajar dan metode formal melalui yang sistematis

f. Isi pendidikan bersifat praktis dan khusus

g. Keterampilan kerja sangat diketatkan sebagai jawaban terhadap kebutuhan peningkatan tarap hidup.

B. Guru Taman Kanak-kanak

Guru adalah penerus kebudayaan dari segi tugas subjek pendidik, adalah partisipan orang tua. Partisipan merupakan peserta lebih tepat dari pembantu. Tekanan tugasnya ialah membina dan mengisi intelek, meskipun ia juga harus berurusan dengan fungsi lain dari integritas manusia. Guru-guru dengan tugas membina fungsi intelek tidak boleh mengabaikan atau tidak melihat integritas itu.

Tugas guru adalah memandaikan, menyampaikan ilmu pengetahuan dan kepandaian yang biasa diterima oleh intelek, tapi ia juga harus menjaga supaya pandai/pintar itu tidak semata-mata pintar tetapi ia juga harus menjadikan pintar yang baik dan juga berguna.

Guru sebagai kesatuan menjadi lembaga yang umumnya disebut team guru-guru di dalam sekolah. Team guru-guru adalah lembaga subordinatif dari lembaga sekolah, namun sekolah biasa diidentifikasikan dengan guru-gurunya.

Guru sebagai suatu team amat penting karena team itu sendiri dapat berwibawa mengatasi wibawa oknum guru-gurunya, biarpun direkturnya. Guru-guru harus menjaga wibawa team dan itu berarti menjaga “image” sekolah dalam pendidikan, bahwa guru mempunyai kebebasan yang besar dalam tugas-tugasnya, sehingga guru-guru itu tidak berfungsi dengan baik.

Para guru memandang teori Pioget dapat dipakai sebagai dasar pertimbangan guru dalam menyusun struktur dan urutan mata pelajaran di dalam kurikulum. Hunt (1964) mempraktekkan di dalam program pendidikan TK yang menekankan pada perkembangan sensori motoris dan pre-operasional. Poel (1964) di dalam mengajar berhitung.

Yang penting guru harus mengerti alam pikiran anak apalagi anak TK yang baru tumbuh dalam masa kanak-kanak, bahwa anak TK akan lain dengan anak lulusan SD.

Guru harus meneliti bahasa siswa dengan seksama untuk memahami kualitas berfikir anak di dalam kelas. Mengenai hubungan antara tingkat perkembangan konseptual anak dengan bahan pelajaran yang kompleks menunjukkan bahwa guru harus memperhatikan apa yang harus diajarkan dan bagaimana mengajarkannya. Jadi guru harus dapat menguasai perkembangan kognitif anak dan menentukan jenis kemampuan yang dibutuhkan oleh anak untuk memahami bahan pelajaran itu.

C. Peranan Psikolog Pendidikan Bagi Guru-guru TK.

Sangat penting karena apabila guru tidak tahu/tidak mengerti apa itu psikologi pendidikan, maka guru akan sulit menghadapi anak dalam kegiatan belajar mengajar.

Dalam mengajar guru harus tahu sifat dan watak anak didiknya, kalau guru tidak tahu maka ia akan sulit menghadapi anak dalam KBM.

Mengajar yang baik bukan sekedar persoalan teknik. Teknik dan metodologi belajar saja untuk menjaga disiplin kelas, guru sering bertindak otoriter. Nasihat yang sering diberikan, misalnya agar guru bersikap tenang pada saat permulaan.

Dalam hal ini murid mempunyai kesan bahwa ia berurusan dengan guru satu persatu. Murid-murid bisa membanding-bandingkan guru satu dengan guru lainnya dan pada waktu tertentu dapat mengadu dombanya karena ada guru yang pandai menarik hati murid, adapula yang dianggap keja.

Ada beberapa pengajaran yang telah berlaku dalam beberapa generasi :

1) Guru harus bersikap tenang, tak berlebih-lebihan dan dingin dalam menghadapi setiap situasi. Tidak boleh kehilangan akal, marah sekali ataupun menunjukkan kegembiraan yang berlebih-lebihan. Dia harus netral terhadap segala masalah, dan tidak menunjukkan pendapat pribadinya.

2) Guru harus dapat menyukai siswa-siswanya secara adil. la tidak boleh membenci dan memarahi siswa-siswanya.

3) Guru harus memperlakukan siswa-siswanya secara sama, tanpa memperdulikan watak-watak individual siswa.

4) Guru harus mampu menyembunyikan perasaannya, meskipun terluka hatinya, ia harus tidak menunjukkannya, terutama dihadapan siswa-siswanya yang masih muda.

5) Guru diperlukan oleh siswa-siswanya, karena siswa-siswanya belum dapat bekerja sendiri dan bertanggung jawab atas kegiatan belajar mereka sendiri di kelas.

6) Guru harus dapat menjawab semua pertanyaan yang disampaikan oleh siswa-siswanya.

Hal ini menimbulkan pengertian salah tentang guru, sehingga guru menghindarkan situasi ini dengan tidak mau mengakui kesalahannya atau ketidaktahuannya.

Sesungguhnya guru adalah makhluk biasa. Guru sejati bukanlah makhluk yang berbeda dengan siswa-siswanya. la bukan makhluk yang serba hebat. la harus dapat berpartisipasi di dalam semua kegiatan yang dilakukan oleh siswa-siswanya dan yang dapat mengembangkan rasa persahabatan secara pribadi dengan siswa-siswanya dan tidak merasa perlu merasa kehilangan kehormatan karenanya. Rasa was-was, takut dalam keadaan tertentu adalah hal yang wajar.

Peranan sebagai pendidik memang tidak selalu waktu aktif dan aktuil. Ada syarat-syarat untuk dapat berperan sebagai pendidik. Syarat materiil dan syarat formil.

Syarat materiil ialah sikap jiwa sebagai pendidik: kesadaran subjek, sebagai apa dan siapa dia, dan dengan kekuatan batin menunjukkan pengaruhnya kepada anak didik, menyampaikan tindakan dan pengarahan jiwa ke arah tujuan. Dan itu harus beresonansi dengan jiwa si anak.

Memang mendidik itu adalah suatu yang sulit dan halus. Pendidik dihapkan mampu seolah meraba hatinya sendiri dan hati anak didiknya. Kontak riil ini adalah suatu hubungan yang objektif terlepas dari keadaan-keadaaan subjektif. Proses pertama menurut istilah biasa ialah adanya kasih sayang di mana jiwa dengan jiwa itu beresonansi. Kasih sayang memang menghendaki pemurnian yang halus dari unsur-unsur dan sifat-sifat yang merosot dari pihak pendidik. Memang merupakan suatu kesulitan bagi pendidik untuk memurnikan jiwanya sendiri dari sifat-sifat dan kebiasaan-kebiasaan yang merosot yang menyebabkan ia mengalami gangguan untuk maju dalam proses pendidikannya.

Itulah sebabnya diatas dikatakan bahwa tidak selalu dapat dipelihara peranan sebagai pendidik itu terus menerus. Tetapi dengan penyadaran diri dan introspeksi akhirnya kita secara halus akan mengetahui situasi-situasi, moment-moment, saat-saat seorang menjadi merosot kepribadiannya dari niveue (lapis) human turun ke niveau animal (catatan : diri manusia ini mengandung di dalamnya 5 lapis yang tetap jalan/ bergerak) :

1) Lapis anorganis = benda mati yaitu isi perut yang menjaga keseimbangan.

2) Lapis vegetatif = tumbuh-tumbuhan, yaitu zat-zat dan badan kita yang tumbuh terus, sehingga badan diri kita setahun yang lampau umpamanya, bukanlah diri kita (badan kita) waktu kini.

3) Lapis animal, di mana kita dikuasai oleh gerak-gerak otomatis yang tak disadari.

4) Lapis human, di mana gerak-gerik itu disenter oleh lampu jiwa yang menyadari, menerangi, mengukur dan menilai (konsientia, insan kamil, hati nurani).

5) Lapis absolut, yaitu kesadaran yang lebih luas, yang menembus keluasan yang tidak hanya bersifat lingkungan terbatas.

Di sinilan peranan yang paling sulit dari pada jiwa seorang pendidik. Praktis ia sebetulnya juga harus mendidik diri, harus conscientious, untuk bisa secara konsisten menjaga kondisi kemurnian jiwa yang bisa memberi pengaruh positif secara pedagogis.

Syarat-syarat formil ialah kedudukan-kedudukan yang di dalamnya telah terkandung fungsi mendidik. Adalah suatu diskrepansi (ketidak-kelopan) antara syarat formil dan syarat materiil, bila kita melihat pengaruh-pengaruh pedagogis itu antara pendidik dan anak didik tidak cocok atau malah terbalik.

Kemunafikan inilah yang membawa banyaknya kesulitan-kesulitan pendidikan. Namun hal itu adalah wajar, bukan untuk menghibur diri, tapi untuk secara berangsur-angsur memperbaiki diri sebagai pendidik.

KESIMPULAN

Psikologi pendidikan adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku-tingkah laku yang terjadi di dalam pendidikan.

Peranan psikologi bagi guru TK itu sangat penting karena tanpa mempelajari Psikologi Pendidikan, guru akan sulit dalam melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dan guru akan sulit menghadapi anak dan sulit untuk mengendalikan dirinya sendiri. Maka dari itu guru TK itu harus tahu apa itu psikologi dan psikologi pendidikan serta guru harus tahu manfaat dalam mempelajari psikologi pendidikan.

Guru adalah orang tua kedua dalam sekolah. Tugas guru adalah memandaikan, menyampaikan ilmu pengetahuan dan kepandaian yang bisa diterima oleh anak didiknya. Di dalam kelas guru harus bersikap tenang dan lemah lembut karena yang diajar adalah anak TK. Bila guru mengajar dengan sikap otoriter, maka anak akan menilai dan memilih mana guru yang dianggapnya baik dan guru yang kejam anak akan menghindar.

www.siaksoft.net/index.php?option=com_content&task=view&id=2482&Itemid=101- 31k -