Selamat datang di blog Aulia.

Scrolling Glitter Text GeneratorScrolling Glitter Text GeneratorScrolling Glitter Text GeneratorScrolling Glitter Text GeneratorScrolling Glitter Text GeneratorScrolling Glitter Text GeneratorScrolling Glitter Text GeneratorScrolling Glitter Text GeneratorScrolling Glitter Text GeneratorScrolling Glitter Text GeneratorScrolling Glitter Text GeneratorScrolling Glitter Text GeneratorScrolling Glitter Text GeneratorScrolling Glitter Text GeneratorScrolling Glitter Text GeneratorScrolling Glitter Text Generator

Minggu, 16 Maret 2008

Konflik Tentang Sistem Nilai-nilai Orang Tua dan Kehilangan Identitas diri

Memiliki keluarga yang harmonis itu adalah impian dari setiap orang. Tetapi konflik-konflik selalu saja ada, terutama konflik yang menimpa diri saya. Ayah (alm) dan ibu saya sangat sayang kepada anak-anaknya, tetapi cara mengungkapkannya saja yang berbeda karena saya di didik agak keras oleh orang tua saya. Sewaktu saya duduk di bangku SD bisa dibilang saya anak perempuan yang tomboy, karena saya lebih senang bermain permainan laki-laki dan sifat sayapun agak keras. Mungkin karena lingkungan dan saya didik dengan keras pula oleh orangtua. selama saya di SD saya suka dimarahi karena saya keras kepala dan tidak disiplin. Sesudah lulus SD saya dimasukkan pesantren oleh orangtua. Alhamdulillah selama saya pesantren saya bisa belajar mandiri walaupun hanya satu semester disana. Tapi Mungkin dengan semua kejadian itu saya mengalami kehilangan identitas diri. Pada suatu waktu saya pernah kehilangan identitas diri, tidak percaya pada diri sendiri, selalu bingung dan takut menghadapi sesuatu, merasa kecil dan bodoh dihadapan orang lain. Saya pun bingung menghadapi diri saya ini, mengapa saya tidak bisa sehebat teman-teman. Waktu terus berjalan dan saya belajar banyak dalam bidang ekskul Taekwondo yang saya jalani di SMA. Dengan belajar berorganisasi saya mendapat ilmu saling berkerjasama, bertenggang rasa, mengalahkan rasa takut dan masih banyak lagi. Akhirnya sedikit demi sedikit sikap dan sifat saya yang pemalu dan pendiam mulai berkurang, walaupun sampai sekarang saya masih belum bisa mudah bergaul dengan orang yang baru saya kenal, karena sifat pemalu saya belum juga hilang. Jika bertemu dengan orang yang baru saya lihat, saya suka sulit untuk menyapa atau mengajak berbicara mereka, ada satu lagi jika saya diputuskan untuk memilih sesuatu saya agak sulit untuk memilhnya atau plin-plan Sebenarnya saya ingin sekali memiliki rasa percaya diri dan tidak plin-plan lagi dalam bertindak. Saya beharap semoga Pak Darsana bisa membantu saya untuk menumbuhkan rasa percaya diri saya ini dan menjadi orang yang berhasil.

Tidak ada komentar: