Selamat datang di blog Aulia.

Scrolling Glitter Text GeneratorScrolling Glitter Text GeneratorScrolling Glitter Text GeneratorScrolling Glitter Text GeneratorScrolling Glitter Text GeneratorScrolling Glitter Text GeneratorScrolling Glitter Text GeneratorScrolling Glitter Text GeneratorScrolling Glitter Text GeneratorScrolling Glitter Text GeneratorScrolling Glitter Text GeneratorScrolling Glitter Text GeneratorScrolling Glitter Text GeneratorScrolling Glitter Text GeneratorScrolling Glitter Text GeneratorScrolling Glitter Text Generator

Senin, 28 April 2008

PENYAKIT HATI

1. Tuliskan tiga istilah PENYAKIT HATI yang Anda ketahui, dan berikan TIPS solusinya untuk survive dari BISIKAN SETAN!.

1. Riya

Secara bahasa, riya’ berasal dari kata ru’yah (الرّؤية), maknanya penglihatan. Sehingga menurut bahasa arab hakikat riya’ adalah orang lain melihatnya tidak sesuai dengan hakikat sebenarnya. Riya’ termasuk ke dalam syirik asghar/kecil. Ia dapat mencampuri amal kita kemudian merusaknya

Al Hafizh Ibnu Hajar menyatakan, “Riya’ ialah menampakkan ibadah dengan tujuan agar dilihat manusia, lalu mereka memuji pelaku amal tersebut.”

2. Sum’ah

sum’ah berarti kita ingin ibadah kita didengar orang lain. Ibnu Hajar menyatakan: “Adapun sum’ah sama dengan riya’. Akan tetapi ia berhubungan dengan indera pendengaran (telinga) sedangkan riya’ berkaitan dengan indera penglihatan (mata).”

3. Munafik

Orang yang munafik lebih jahat dari orang yang kafir kerana mereka berpura-pura. Dalam hati mereka ada penyakit (syak wasangka) maka ditambah Allah penyakit itu. Mereka akan mendapat siksa yang pedih oleh kerana berdusta. (Al-Baqarah: 10). Menurut Hadis sahih: “Tanda orang munafik itu ada tiga perkara; apabila berbicara ia berdusta, apabila berjanji, menyalahi janji, dan apabila bertengkar, berbuat jahat”

Segala penyakit hati ini sebenarnya ada solusinya untuk di obati, sebab Allah berfirman:

Dan Kami turunkan dari Al Qur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang- orang yang beriman dan Al Qur’an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian”.(Al-Israa’: 82).

Al-Imam Ibnu Katsir menyatakan dalam tafsirnya:

“(Al Qur’an) akan menghilangkan penyakit-penyakit yang ada di dalam hati seperti (penyakit) ragu, nifaq (kemunafikan), syirik, dll. Maka Al Qur’an akan menyembuhkan semuanya itu”.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda:

Allah tidak menurunkan penyakit kecuali Allah menurunkan obat untuknya”.(HR. Al-Bukhari).

Tidak ada yang lain, obat semua penyakit hati (jiwa) adalah ilmu syar’i yaitu ilmu Al Qur’an dan As Sunnah.

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda:

Barangsiapa yang dikehendaki oleh Allah padanya kebaikan (maka) Allah akan memahamkannya dalam masalah dien (agama)”.(HR. Bukhari dan Muslim).

solusinya ialah :

1. Memohon dan selalu berlindung kepada Allah agar mengobati penyakit hati.

Seorang hamba tidak akan mampu melakukan sesuatu kecuali dengan bantuan dan anugerah Allah. Oleh karena itu, untuk mengobati riya’, seorang selalu membutuhkan pertolongan dan memohon perlindungan kepada-Nya dari penyakit hati.

2. Mengenal penyakit hati dan berusaha menghindarinya

Untuk menghindarinya agkita harus mengetahui dan mengenal dengan baik penyakit hati dan penyebabnya. Selanjutnya, berusaha menghindarinya. Adakalanya seorang itu terjangkit penyakit hati disebabkan ketidaktahuan dan adakalanya karena keteledoran dan kurang hati-hati.

3. Mengingat akibat jelek penyakit hati

Segala penyakit hati tidaklah memberikan manfaat sedikitpun, bahkan memberikan madharat yang banyak di dunia dan akhirat.

5. Latihan dan mujahadah

Ini semua membutuhkan latihan yang terus menerus dan mujahadah (kesungguhan) agar jiwa terbina dan terjaga dari sebab-sebab yang dapat membawa kepada perbuatan-perbuatan penyakit hati, bila tidak, kita telah membuka pintu dan kesempatan kepada setan untuk membisikkan penyakit hati ini ke dalam hati kita.

2. Berikan uraian singkat tentang cara mengajarkan (metode) solusi untuk survive terhadap satu PENYAKIT HATI (yang belum tercantum pada nomor 1 di atas) kepada peserta didik di sekolah.

Dengki
Rasa dengki dan iri baru tumbuh manakala orang lain menerima nikmat. Biasanya jika seseorang mendapatkan nikmat, maka akan ada dua sikap pada manusia. Pertama, ia benci terhadap nikmat yang diterima kawannya dan senang bila nikmat itu hilang daripadanya. Sikap inilah yang disebut hasud, dengki dan iri hati. Kedua, ia tidak menginginkan nikmat itu hilang dari kawannya, tapi ia berusaha keras bagaimana mendapatkan nikmat semacam itu. Sikap kedua ini dinamakan ghibthah (keinginan). Yang pertama itulah yang dilarang sedang yang kedua diperbolehkan.

Untuk mendidik anak didik agar tidak melakukan perbuatan dengki yaitu dengan cara menjelaskan apa arti dengki itu sebenarnya dan apa yang didapat jika kita dengki kepada orang lain. Karena orang yang didengki itu tidak akan merugi, bahkan yang mendengki itu yang memperoleh rugi yang besar yaitu diakhirat nanti akan menerima siksaan yang pedih. Dan menjelaskan lagi manfaat-manfaat jika kita melakukan perbuatan yang bertolak belakang dengan dengki, yaitu merendah diri, tidak menyebarkan kejelekan orang lain dan masih banyak lagi. Ada baiknya kita renungkan kata-kata Ibnu Sirin:

“Saya tidak pernah mendengki kepada seorangpun dalam urusan dunia, sebab jika dia penduduk Surga, maka bagaimana aku menghasudnya dalam urusan dunia sedangkan dia berjalan menuju Surga. Dan jika dia penduduk Neraka, bagaimana aku menghasud dalam urusan dunianya sementara dia sedang berjalan menuju ke Neraka.”

Tidak ada komentar: